Cerita Rakyat

Posted on

Cerita Rakyat – Bagi para ibu, kakak, bapak sekalian yang Ingin membacakan cerita rakyat untuk anak ataupun adik Anda?, maka Anda pasti membutuhkan referensi suatu kumpulan cerita rakyat yang dapat dijadikan pilihan untuk diceritakan kembali ke buah hati yang anda sayangi. Nah pada artikel ini, terdapat sekumpulan cerita rakyat terbaik yang dapat Anda baca maupun kisahkan pada si kecil.

Pada dasarnya, cerita rakyat dan legenda mempunyai sedikit perbedaan didalamnya. Legenda ialah suatu kisah yang terjadi dimasa lampau dan benar – benar terjadi adanya, sedangkan cerita rakyat ialah suatu kisah imajinasi yang dibuat oleh masyarakat sekitar, dimana tidak jelas pengarangnya siapa, serta seolah – olah cerita itu nyata terjadi pada masa lampau. 

cerita rakyat

Disamping itu, cerita rakyat umumnya mengandung pesan – pesan moral yang tersirat, dimana bisa dijadikan pelajaran untuk anak – anak Anda. Penasaran kan apa saja cerita rakyat terbaik ini, berikut kumpulan cerita rakyat nusantara terbaik yang bisa Anda simak dibawah ini.

Pengertian

Cerita Rakyat merupakan sebuah karya sastra, dimana datang serta berkembang di kalangan masyarakat tradisional. Cerita ini biasanya disebarluaskan dari mulut ke mulut, sehingga identitas pengarangnya tidak dapat dikenali atau diketahui (anonim).

Lazimnya, cerita rakyat dapat diartikan sebagai cerita yang bermula atau berawal dari masyarakat serta berkembang di kalangan masyarakat luas, sehingga dikategorikan sebagai bentuk sastra lisan

Pengertian Menurut Para Ahli

Setelah mengetahui beberapa penjelasan diatas, berikut merupakan definisi menurut beberapa para ahli :

1. Menurut Suripan Sadi Hutomo

Cerita rakyat ialah suatu cerita yang disampaikan dengan secara turun temurun dari generasi ke generasi yang lain dalam bentuk secara lisan. Cerita rakyat juga bisa diartikan sebagai cara masyarakat untuk mengekspresikan kebudayaan yang mereka miliki sendiri.

2. Menurut Sisyono, dkk

Cerita rakyat juga merupakan sebuah karya sastra yang berkembang di kalangan masyarakat tradisional, dimana cerita ini disebarkan dari mulut ke mulut serta biasanya identitas pengarangnya tidak diketahui atau anonim.

3. Menurut Liaw Yock Fang

Cerita rakyat merupakan karya sastra yang hidup di tengah masyarakat dan umumnya cerita rakyat disampaikan secara lisan oleh sang ibu terhadap anak – anaknya. Atau juga tokoh masyarakat menceritakan kepada masyarakat kampung yang tidak dapat membaca dan menulis.

Ciri – Ciri Cerita Rakyat

Agar dapat lebih memahami apa itu cerita rakyat, berikut simaklah beberapa ciri didalamnya :

  1. Disampaikan secara turun menurun oleh orang terdahulu (mulai dari nenek moyang sampai saat ini / sekarang).
  2. Tidak diketahui dan dikenal nama pengarang ceritanya atau bersifat anonim.
  3. Mempunyai banyak nilai – nilai luhur.
  4. Sifatnya tradisional dan bisa menghibur.
  5. Memiliki versi serta variasi cerita.
  6. Alur ceritanya diungkapkan dengan bentuk klise.
  7. Diceritakan secara lisan dari mulut ke mulut.

Baca Juga : Cerita Fabel

Struktur Penyusunnya

Disamping memiliki ciri – ciri, terdapat juga beberapa struktur penyusunnya ialah sebagai berikut :

1. Tema

Tema adalah suatu pokok permasalahan maupun gagasan yang menjadi jiwa dan inti dari suatu cerita.

2. Plot / Alur

Plot merupakan suatu sekumpulan peristiwa yang dirancang sedemikian rupa agar membentuk hubungan sebab. Berdasarkan dasarnya, jalan ceritanya dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : alur maju dan alur mundur.

3. Latar Cerita (Setting)

Latar cerita merupakan suatu gambaran mengenai bagaimana suasana, waktu, serta tempat saat terjadinya sebuah peristiwa. Latar cerita tersebut dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

  1. Latar tempat, seperti : di istana, di tamam, di istana, dan lainnya.
  2. Latar waktu, seperti : pagi itu, siang hari, di malam hari, dan lainnya
  3. Latar suasana, seperti : suara ayam berkokok, anjing menggonggong, piring pecah, dan lainnya

4. Penokohan

Penokohan merupakan suatu gambaran mengenai sifat maupun watak yang dimiliki oleh tokoh – tokoh cerita.

5. Sudut Pandang

Sudut pandang merupakan cara pandang pengarang saat memberikan sebuah jalan cerita.

6. Amanat

Amanat ialah suatu pesan moral yang ingin disampaikan pengarang kepada para pembacanya.

Jenis – Jenis Cerita Rakyat

Setelah mengetahui penjelasan diatas, ternyata cerita ini dapat dibedakan menjadi beberapa jenis loh, berikut penjelasannya

1. Cerita Binatang / Fabel

Cerita Binatang (Fabel) memiliki ciri khas yaitu tokoh ceritanya berupa binatang yang memiliki suatu kemampuan layaknya seorang manusia. Binatang tersebut bisa berbicara, makan, minum, berkeluarga, serta memiliki anak, dan lain sebagainya.

Dengan begitu, fabel ini bukanlah cerita binatang biasa, karena merupakan cerita metamorfosis kehidupan manusia. Contohnya : seekor anjing dan burung bangau, beruang dan singa, harimau, serta lain sebagainya.

2. Cerita Asal – Usul / Legenda)

Cerita ini dapat dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :

Cerita Asal Usul Binatang

Berikut contohnya : tubuh sapi bergelambir dikarenakan bajunya tertukar dengan baju banteng yang besar saat mandi, ikan mas memiliki warna darah persis bagaikan darah manusia, hal ini konon ikan mas awalnya ialah seorang manusia.

Cerita Asal Usul Tumbuhan

Berikut contohnya : tanaman gadung ini mengandung racun karena terkena panah beracun dari pohon kelapa, tanaman padi dipercaya berasal dari Dewi Sri serta lain sebagainya.

Cerita Asal Usul Tempat

Berikut Contohnya : Gunung Tangkuban Perahu yang terletak di kota Bandung berasal dari perahu milik Sangkuriang. Ketika sedang marah, perahu tersebut ia tendang sehingga perahunya terbalik dan akhirnya berubah wujud menjadi sebuah gunung Tangkuban Perahu.

3. Cerita Pelipur Lara

Cerita pelipur lara merupakan cerita yang disampaikan untuk menghibur hati seseorang. Biasanya isi ceritanya begitu indah, penuh dengan fantasi serta impian yang menggambarkan keindahan dan kebahagiaan.

Berikut contohnya : senjata keramat yang mana dapat mengabulkan permintaan, kehidupan seorang putri di istana kerajaan dan sebagainya.

4. Cerita Jenaka

Cerita jenaka merupakan salah satu dari jenis cerita rakyat yang begitu digemari oleh kalangan masyarakat .

Berikut contohnya : Lebai Malang, dan sebagainya.

Meskipun ceritanya tergolong jenaka, namun didalamnya mengandung pesan moral yang tersirat. Berdasarkan cerita Lebai Malang, kita diajarkan untuk tidak serakah, karena orang yang serakah justru tidak akan mendapatkan hal apapun itu.

5. Mite

Mite merupakan jenis cerita dimana mengisahkan suatu kehidupan dewa – dewi, biasanya bersifat mistis dan juga sakral. Contohnya seperti : Dewi Sri, Hikayat Sang Boma, Nyi Roro Kidul dan sebagainya.

6. Sage

Sage merupakan jenis cerita rakyat yang di dalam nya mengandung sebuah sejarah, seperti : Ciung Wanara,  Damarwulan, Roro Jonggrang, dan sebagainya.

7. Epos

Epos adalah suatu jenis cerita yang menggambarkan kepahlawanan, seperti kisah Mahabrata, Ramayana  dan sebagianya.

8. Hikayat

Hikayat adalah suatu jenis cerita rakyat dimana menceritakan kehidupan bangsawan, kehidupan keluarga istana maupun orang yang terkenal pada zamannya. Biasanya isi cerita ini berupa hal – hal yang tidak masuk akal, karena didalamnya memiliki kekuatan, atau terjadinya suatu mukjizat didalamnya.

Contohnya seperti : Hikayat Panji Semirang, Hikayat Abu Nawas, dan sebagainya.

Cerita Rakyat Lutung Kasarung

lutung-kasarung

Pada zaman dahulu kala, terdapat dua orang putri dari sebuah Kerajaan Pasundan, mereka ialah Praburarang dengan Purbasari dimana mereka memiliki wajah begitu cantik serta berkulit putih cerah.

Setelah sang Raja yang merupakan ayahnya meninggal, Purbasari diperintahkan untuk menggantikan tahta ayahnya. Mendengar akan hal tersebut, Praburarang merasa begitu iri dan ingin mencelakai adiknnya yaitu Purbasari.

Praburarang memutuskan agar menemui nenek sihir supaya mengutuk adiknya, Purbasari. Oleh karenanya, wajah serta tubuh Purbasari berubah menjadi berbintik – bintik hitam. Hal ini kemudian dijadikan suatu alasan untuk mengusirnya ke sebuah hutan, dengan begitu tahta pun berhasil pindah ke tangan Praburarang ini.

Selama bermukim di hutan tersebut, Purbasari berteman dengan seekor kera yang berbulu hitam. Kera tersebut ialah bernama Lutung Kasarung, dimana ia sangat perhatian, menyayangi dan menjaga Purbasari.

Agar dapat membantu Purbasari, Lutung bersemedi di tempat yang sepi pada saat terjadinya bulan purnama. Lalu tidak lama, terciptalah sebuah telaga kecil dimana berair sangat jernih, kemudian Lutung pun meminta Purbasari untuk mandi di telaga tersebut.

Akhirnya dengan mukjizatnya, air dari telaga tersebut mampu mengembalikan kecantikannya. Purbasari pun dapat kembali ke wajahnya yang semula, yaitu putih cerah serta cantik.

Mendengar berita tersebut, Praburarang merasa cemas dan gelisah. Ia khawatir jika adiknya tersebut dapat merebut kembali tahtanya. Lalu, ia pun menghampiri adiknya serta mengajaknya beradu untuk memperebutkan kursi tahta raja.

Praburarang mengajak adiknya untuk adu ketampanan dari tunangannya masing – masing. Dengan Purbasari menunjukkan Lutung Kasarung sebagai tunanganya, kakaknya pun mentertawakannya serta menganggap tunanganya lebih tampan dari seekor kera tersebut.

Disaat itu juga, Lutung Kasarungpun berubah ke dalam wujud aslinya, dan ternyata ia merupakan seorang pangeran dengan wajah yang tampan menawan. Sehingga membuat Praburarang mengakui kekalahannya serta menyerahkan tahta kerajaan kepada adiknya.

Kisah di atas termasuk dalam kumpulan cerita rakyat nusantara terpopuler yang ada, dimana terdapat pesan moral dari kisah ini ialah tetaplah berbuat kebaikan kepada siapapun sekalipun pada hewan.

Nilai moral ini bisa dipelajari dari Purbasari yang mempunyai sifat baik hati kepada siapapun termasuk hewan. Karena kebaikannya, ia pun dikelilingi juga oleh lingkungan yang baik, salah satunya ialah Lutung Kasarung yang akhirnya menjadi penolongnya.

Baca Juga : Contoh Hikayat

Cerita Rakyat Keong Mas (Jawa Timur)

keong-mas

Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang Raja yang bernama Kertamarta. Ia memimpin sebuah kerajaan yang begitu indah dan megah, kerajaan tersebut ialah kerajaan Daha. Raja Kertamarta ini memiliki dua orang Putri yang cantik yaitu : Dewi Galuh dan Candra Kirana, kehidupan mereka sangat bahagia dan berkecukupan.

Pada suatu hari, datanglah seorang pangeran tampan dari sebuah kerajaan Kahuripan, pangeran tersebut bernama Raden Inu Kertapati. Kedatangan pangeran ke kerajaan Daha ialah untuk melamar salah satu putri dari raja, ialah Candra Kirana. Kedatangan serta maksud pangeran begitu di sambut baik oleh Raja Kertamarta, disamping itu putri Candra Kirana pun langsung menerima lamaran pangeran Raden Inu Kertapati tersebut.

Adanya pertunangan inilah yang membuat Dewi Galuh merasa sangat iri, dikarenakan ia juga menaruh hati pada Raden Inu Kertapati dan merasa dirinyalah yang lebih pantas menjadi tunangannya pangeran. Karena perasaan irilah, kemudian berkembang menjadi perasaan benci, sehingga Dewi Galuh mulai merencanakan sesuatu untuk menyingkirkan Candra Kirana dari kerajaan tersebut.

Pada suatu hari, Dewi Galuh pergi ke rumah Nenek Sihir. Dia meminta bantuan agar nenek sihir itu mengutuk Candra Kirana menjadi sesuatu yang menjijikkan serta dijauhkan dari pangeran Raden Inu. Nenek Sihir pun menuruti permintaan Dewi Galuh, serta mengutuk Candra Kirana menjadi seekor Keong Emas dan membuangnya ke sebuah sungai.

Setelah beberapa hari kemudian, seorang nenek yang baik hati sedang mencari ikan menggunakan sebuah jala, dan keong emas itu terangkut kedalam jalanya tersebut, kemudian Keong Emas itu dibawanya pulang dan diletakkan di atas tempayan.

Keesokan harinya nenek itu mencari ikan lagi di sungai, namun tidak mendapatkan ikan seekorpun.

Akhirnya nenek tersebut memutuskan untuk pulang saja, sesampainya di rumah ia begitu kaget sekali, karena di meja telah tersedia masakan yang begitu enak – enak. Si nenek bertanya -tanya pada dirinya sendiri, siapakah yang telah mengirim masakan itu.

Kejadian tersebut berulang hari demi harinya, karena begitu penasaran keesokan paginya nenek ingin mengintip apa yang telah terjadi pada saat dia pergi mencari ikan. Nenek itu lalu berpura – pura pergi ke sungai untuk mencari ikan seperti biasanya, padahal ia pergi ke belakang rumah untuk mengintipnya.

Setelah beberapa saat, si nenek begitu terkejut karena Keong Emas yang ada ditempayan itu berubah wujud menjadi gadis yang begitu cantik. Gadis tersebut lalu memasak serta menyiapkan masakan tersebut di meja. Karena begitu penasaran, lalu nenek tersebut memberanikan diri untuk menegur putri yang begitu cantik itu.

Siapakah kamu ini putri cantik, dan darimana asalmu?, tanya si nenek tersebut. Putri cantik itupun menjawab “Aku ialah putri kerajaan Daha” dimana aku disihir menjadi sebuah keong emas oleh nenek sihir yang diutus saudaraku karena begitu iri kepadaku. Setelah menjawab pertanyaan dari nenek, Candra Kirana berubah lagi menjadi sebuah Keong Emas serta nenek begitu terheran – heran.

Disamping itu, pangeran Inu Kertapati tak mau diam saja saat tahu candra kirana menghilang. Ia pun mencarinya dengan cara menyamar menjadi rakyat biasa, namun nenek sihir pun tahu serta mengubah dirinya menjadi seekor gagak untuk mencelakakan Raden Inu Kertapati.

Raden Inu Kertapati kaget sekali melihat burung gagak yang dapat berbicara serta mengetahui tujuannya. Ia menganggap burung gagak itu sakti sehingga ia menurutinya, padahal Raden Inu diberikan arah yang salah – salah. Diperjalanannya Raden Inu bertemu seorang kakek yang sedang dalam kelaparan, diberinya kakek itu makanan yang dibawanya. Tak disangka kakek merupakan orang sakti yang baik, Ia menolong Raden Inu dari burung gagak itu.

Kakek itu memukul burung gagak menggunakan tongkatnya, akhirnya burung itu menjadi asap. Setelah itu, Raden Inu diberitahu dimana Candra Kirana berada, disuruhnya raden itu pergi ke sebuah desa bernama dadapan. Setelah berjalan berhari – hari sampailah ia kedesa Dadapan Ia menghampiri sebuah gubuk yang dilihatnya agar meminta seteguk air karena perbekalannya telah habis.

Di gubuk itu ia begitu terkejut, karena dari balik jendela ia melihat Candra Kirana yang sedang memasak. Akhirnya kutukan dari nenek sihir pun hilang karena terjadinya perjumpaan itu, Raden Inu pun memboyong tunangannya beserta nenek yang baik hati tersebut ke istana serta Candra Kirana pun menceritakan perbuatan Dewi Galuh pada Baginda Kertamarta.

Baginda minta maaf kepada Candra Kirana serta sebaliknya, Dewi Galuh pun mendapat hukuman yang setimpal. Karena mendengar hal tersebut, Dewi Galuh merasa takut, sehingga dia melarikan diri ke hutan. Akhirnya pernikahan Candra kirana dan Raden Inu Kertapati pun berlangsung serta pesta yang sangat meriah. Akhirnya mereka dapat hidup bahagia.

Cerita Rakyat Batu Menangis

batu-menangis

Dahulu kala, di sebuah bukit yangbegitu jauh dari Pedesaan. Hiduplah seorang janda miskin bersama dengan anak perempuannya, anak dari janda tersebut begitu cantik jelita, ia selalu saja membanggakan kecantikan yang ia milikinya. Tetapi, kecantikannya tidaklah sama dengan sifat yang ia miliki, ia begitu pemalas serta tidak pernah membantu ibunya.

Disamping pemalas, ia juga begitu manja. Segala sesuatu yang ia inginkan harus segera dituruti, tanpa memikirkan keadaan mereka yang miskin serta ibu yang harus banting tulang walaupun sering sakit – sakitan. Tiap ibunya meminta menemaninya ke sawah, ia selalu menolaknya.

Pada suatu hari, ibunya mengajak anaknya untuk berbelanja ke pasar, dimana jarak pasar dari rumahnya sangatlah jauh, sehingga untuk sampai ke pasar tersebut mereka harus berjalan kaki dan membuat putrinya tersebut kelelahan.

Saat diperjalanan, anaknya berjalan tepat di depan ibunya serta memakai baju yang sangat bagus. Seluruh orang yang melihatnya langsung begitu terpesona serta mengaggumi kecantikannya, sebaliknya ibunya berjalan di belakang dengan membawa keranjang belanjaan, berpakaian begitu dekil layaknya seperti pembantu.

Letak rumah mereka yang begitu jauh dari masyarakat, sehingga kehidupan mereka tidak ada satu orang pun yang tahu. Akhirnya, mereka memasuki kedalam desa, seluruh mata tertuju kepada kecantikan Putri dari janda tersebut, banyak berbagai pemuda yang menghampirinya serta memandang wajahnya. Tetapi, penduduk desa pun begitu penasaran, siapa perempuan tua yang berada di belakangnya tersebut.

“Hai, gadis yang sangat cantik! Siapakah perempuan tua yang berada tepat dibelakangmu? Apakah dia ibumu?” Tanya seorang Pemuda.

“Tentu saja bukan, ia hanyalah seorang pembantu!.” Jawabnya dengan sinis.

Disepanjang perjalanan setiap bertemu dengan penduduk desa, mereka selalu bertanya akan hal yang sama. Namun, ia terus menjawab jika ibunya ialah pembantunya, ibunya sendiri pun memang di perlakukan sebagai seorang pembantu.

Pada mulanya, Sang ibu masih dapat menahan diri tiap kali mendengar jawaban dari Putri kandungnya sendiri. Tetapi, mendengar berulang – ulang kali serta jawabannya itu begitu menyakkitkan hatinya, tiba – tiba sang ibu terhanti serta duduk dipinggir jalan sambil meneteskan air mata yang terus menerus.

“Bu, mengapa berhenti di tengah jalan seperti ini? Ayo lanjutkan perjalanan.” Tanya putrinya heran.

Beberapa kali ia mengulang – ngulang pertanyaannya, tetap saja ibunya sama sekali tidak menjawab. Sang ibu malah menengadahkan kedua tangannya ke atas dan berdoa, melihat hal aneh yang di lakukan ibunya, sang anak merasa kebingungan.

“Ibu sedang apa sekarang.” bentak putrinya.

Sang ibu tetap tidak menjawab serta meneruskan doanya untuk menghukum putrinya sendiri ini.

“Ya Tuhan, ampunilah hamba yang lemah ini, maafkan hamba yang tidak dapat mendidik putri hamba sendiri, sehingga ia menjadi anak yang sangat durhaka. Hukumlah anak durhaka ini.’’ Doa sang Ibu.

Tiba – tiba, langit pun menjadi mendung dan gelap, petir mulai menyambar serta hujan pun turun. Perlahan – lahan, tubuhnya berubah menjadi sebuah batu. Kakinya mulai berubah menjadi batu serta sudah mencapai setengah badan, gadis itu pun menangis memohon ampun kepada ibunya dan merasa ketakutan.

“Ibu, tolong aku. Apa yang terjadi dengan kakiku ini? ibu maafkan aku. Aku janji akan menjadi anak yang baik bu” teriak Putrinya yang begitu ketakutan.

Gadis tersebut terus menangis dan memohon, tetapi semuanya sudah terlambat, hukuman itu tidak bisa di hindari. Semua tubuhnya perlahan berubah menjadi sebuah batu, gadis durhaka itu hanya menangis dan menagis menyesali akan perbuatannya.

Sebelum kepalanya menjadi batu, sang ibu masih melihat air matanya yang terus keluar, seluruh orang yang berada di sana menyaksikkan peristiwa atau kejadian tersebut, akhirnya seluruh tubuh gadis itu berubah menjadi batu.

Sekalipun telah menjadi sebuah batu. Namun, melihat kedua matanya yang masih menitihkan air mata seperti sedang menangis. Oleh karena itu,  masyarakat tersebut menyebutnya dengan Batu Menangis, dimana Batu Menangis ini masih ada hingga sekarang.

Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih

bawang-merah-dan-bawang-putih

Di sebuah desa, hiduplah seorang anak bernama Bawang Putih bersama dengan ayahnya. Ibu Bawang Putih telah meninggal sehingga sang ayah memutuskan untuk segera menikah kembali. Sangat disayangkan, ibu tiri serta saudara tirinya yang bernama Bawang Merah selalu saja bersikap buruk terhadap Bawang Putih.

Kejahatanya yang semakin hari semakin menjadi – jadi, ketika sang ayah meninggal dunia, Bawang Putih diperlakukan layaknya seperti seorang asisten rumah tangga atau pembantu.

Di pagi hari, Bawang Putih sedang mencuci baju di sungai karena aliran airnya terlalu deras, salah satu baju ibu tirinya pun hanyut terbawa air.

Mengetahui hal tersebut, ibu tiri langsung memarahinya dan meminta Bawang Putih untuk segera menemukannya. Dengan rasa berat hati, ia pun menulusuri sungai untuk menemukan baju ibu tiri nya, dimana baju tersebut ditemukan oleh seorang nenek.

Nenek tersebut akan memberikannya, namun dengan syarat Bawang Putih harus menemaninya dalam jangka waktu satu minggu. Dengan senang hati, Bawang Putih menemani nenek tersebut, tiap hari ia membantunya merapikan serta merawat rumah.

Setelah satu minggu berlalu, nenek itu mengembalikan baju ibunya dan menawarkan hadiah kepada Bawang Putih karena telah membantunya merawat rumah selama seminggu. Hadiah tersebut berupa labu siam besar dan kecil, Bawang Putih memilih yang kecil dikarenakan tidak ingin menyusahkan si nenek tersebut.

Setelah kembali ke rumah dan mebuka labu tersebut, ternyata isinya ialah terdapat banyak emas yang berkilauan. Mengetahui hal tersebut, Bawang Merah memutuskan untuk kerumah nenek itu serta meminta labu siam yang besar dengan secara paksa.

Ia berekspetasi jika labunya lebih besar, maka isi perhiasannya pun semakin berlimpah banyak. Tetapi sayang, setelah labu tersebut dibuka yang muncul bukanlah emas melainkan binatang buas.

Kisah Bawang Putih dan Bawang Merah yang merupakan salah satu dari kumpulan cerita rakyat nusantara ini begitu cocok diceritakan pada anak Anda. Karena, pada kisah ini mempunyai pesan moral yang mengajarkan pada anak untuk selalu bersikap baik terhadap siapapun terlebih lagi yang lebih tua.

Perbuatan yang jahat akan mendapatkan balasan yang setimpal, seperti halnya kelakuan Bawang Merah dengan Ibu Tiri yang jahat kepada Bawang Putih. Sehingga, mereka mendapat hukuman yang setimpal atas perbuatannya selama ini.

Baca Juga : Contoh Cerita Fantasi

Apa yang dimaksud cerita rakyat ?

Cerita rakyat merupakan sebuah cerita yang dipercayai oleh rakyat pada daerah tertentu tersebut.

Mengapa harus ada cerita rakyat ?

Karena dengan cerita rakyat kita bisa mengetahui budaya serta cerita rakyat dahulu kala.

Apakah cerita rakyat asli terjadi kebenarannya ?

Tidak juga, karena kebanyakan cerita rakyat yang tersusun itu berasal dari 50% legenda dan 50% fiktif.

Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.