Contoh Pantun Karmina – Pantun merupakan suatu puisi lama, setelah membahas berbagai jenis pantun pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan membahas pantun karmina beserta dengan hal-hal yang berkaitan didalamnya.
Pantun ini disebut sebagai pantun kilat, mengapa ? karena pantun ini hanya mempunyai dua baris. Ingin tahu lebih rinci dan jelasnya? Mari kita simak penjabaran dan penjelasan dibawah ini secara lengkap. Semoga mudah dipahami
Pengertian
Pantun karmina merupakan sebuah jenis pantun kilat atau dapat juga disebut sebagai pantun dua rangkai. Selain itu karmina ini merupakan salah satu ciri atau corak dari sastra melayu.
Dapat dilihat dari asal mulanya karmina nyatanya berasal dari empat baris, yang pada tiap barisnya mempunyai empat suku kata, namun dipersingkat menjadi dua baris saat diucapkan seakan – akan menjadi sebuah kalimat tertentu.
Ciri – Ciri
Jika telah mengetahui pengertiannya, berikut dibawah ini ciri-ciri pantun karmina yang akan dijabarkan satu demi satu :
- Tiap bait terdapat atau terdiri dari dua baris.
- Baris pertama merupakan suatu sampiran.
- Baris kedua merupakan suatu isi.
- Unsur bersajak yaitu a-a.
- Tiap bait terdiri mulai dari 8 sampai 12 suku kata.
- Isi dari sebuah pantun karmina yaitu tersirat menyatakan sindiran secara lugas.
40+ Contoh Pantun Karmina
Untuk lebih pahamnya, berikut beberapa contoh pantun kilat (karmina) :
Bagian 1 :
Situ bagendit jangan dicaci
Kakek genit digoda banci
Ikan kakap makan kepompong
Banyak cakap suka bohong
Didanau rumpun bambu ada buaya
Kalau tak tahu jangan malu tanya
Air panas di dalam panci
Kurang pantas memuji diri
Gendang gendut tali kecapi
Kenyang perut senang hati
Pinggan tak retak, nasi tak dingin
Tuan tak hendak ,kami tak ingin
Kayu lurus didalam gudang
Sapi kurus banyak tulang
Ayam jago terbang ke awan
Ayo kita menjadi kawan
Ikan sembilang di balik batu
Sudah dibilang jangan mengganggu
Bagian 2 :
Dahulu ketan sekarang ketupat
Dahulu preman sekarang ustadz
Pergi ke rawa ke muara pula
Sudah tak juara tak sholat pula
Buah nangka bentuknya bulat
Sudah tua bangka belum ingat akhirat
Kelapa diparut enak rasanya
Biar perutnya gendut baik hatinya
Ikan lele beli di pasar
Persoalan sepele jangan diumbar
Parfum dicium harum baunya
Baca Al-Quran paham maknanya
Tiada umat sepandai Nabi
Turutlah ilmu sebelum mati
Siapkanlah bekal menjelang wafat
Dengan sebarkan ilmu yang bermanfaat
Kiri kanan berbatang sepat
Perut kenyang ajaran dapat
Limau purut di tepi rawa
Sakit perut sebab tertawa
Dahulu parang,sekarang besi
Dahulu sayang,sekarang benci
Sudah garahu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Jalan – jalan ke trotoar
Walau kampungan tapi pintar
Burung elang burung kutilang
Aku pulang membawa uang
Tas hitam di atas meja
Saya cakep siapa yang punya
Bagian 3 :
Sudah gaharu cendana pula
Sudah tahu bertanya pula
Kura – kura dalam perahu
Pura-pura tidak tahu
Gelatik di pohon jati
Cantik yang tetap baik hati
Gelatik mematuk kayu ubi
Cantik itu yang berbudi
Gelatik berada dalam rumah
Cantik itu beradab yang ramah
Gelatik menghirup buah salak
Cantik itu karena akhlak
Gelatik mematuk pohon polong
Cantik itu suka menolong
Gelatik burung yang kicauan
Cantik itu karna beriman
Gelatik berada di pohon lada
Cantik itu yang berlapang dada
Gelatik terbang ke atas awan
Cantik itu yang dilihat dermawan
Gelatik main di suatu batu
Cantik itu kalau membantu
Ada jelaga di kereta
Mata terjaga hati tertata
Buahnya ranum kulitnya luka
Bibir tersenyum banyak yang suka
Tari saman yang indah gerakannya
Tanda iman yang lapang dadanya
Berang – berang makan bekicot
Si budi banyak bacot
Indah taman makan tajin
Tanda iman kerjanya rajin
Indahnya taman waktu temaram
Tanda iman hidupnya tentram
Indahnya taman di bilabong
Tanda iman orangnya tak sombong
Karena pantun ini singkat atau hanya mempunyai dua baris dimana tersirat langsung makna nya
Pantun karmina merupakan sebuah jenis pantun kilat atau dapat juga disebut sebagai pantun dua rangkai. Selain itu karmina ini merupakan salah satu ciri atau corak dari sastra melayu
Pada pantun ini menggunakan sajak a-a dimana terdapat hanya 2 baris sedangkan pantun lainnya bersajak a-b-a-b dimana terdiri dari 4 baris.
Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.
Baca juga artikel lainnya :