Majas Alegori

Posted on

Majas Alegori – Majas ini sebagai wadah kalimat sangat membantu untuk membedakan kalimat satu sama lain. Banyak kata, ribuan bahkan mungkin jutaan. Namun sering kali kita bingung untuk membuat contoh majas alegori menjadi sebuah kalimat yang indah dan berkesan.

Majas Alegori

Untuk kalian yang masih dalam dunia pendidikan, tentunya tak akan terhindar dari pelajaran tentang ini. Di sini saya siapkan penyelesaiannya yang sedikit banyak dapat membantu mengenai majas alegori dan contoh majas alegori.

Pengertian

Majas Alegori merupakan salah satu kategori gaya bahasa yang termasuk jenis majas perbandingan. Alegori ini menjelaskan sesuatu secara tidak langsung melalui kiasan atau penggambaran yang berhubungan/bertautan dalam sebuah kesatuan yang utuh. Majas ini biasanya dapat ditemukan pada alur cerita karya non fiksi seperti novel atau cerpen.

Ciri – Ciri

  • Biasanya kalimat merujuk kepada penggunaan retorika.
  • Bentuk umumnya selalu mengandung kiasan atau penggambaran.
  • Selalu ditata dalam suatu cerita atau uraian tertentu yang akan lebih kompleks dari kalimat majas simile.

Contoh Penggunaan

Contoh 1 :

  •  Perjalanan hidup ini seperti sungai yang mengalir menelusuri tebing-tebing,namun sulit ditebak kedalamannya, namun rela menerima segala sampah, dan pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
  • Mereka akan segera mendayung bahtera rumah tangga mereka. Para suami harus bisa menjadi sebagai nahkoda yang pandai mempertahankan dan para istri harus bisa menjadi juru mudi. Perjalanan pun tidak akan mudah di tengah laut pasti akan berhadapan dengan ombak.
  • Menikah itu seperti mengarungi bahtera rapuh di tengah lautan yang penuh akan riak ombak dan hal menegangkan lainnya. Jika kita tak berhati-hari, bisa salah arah dan tak tahu jalan pulang. Ataupun, kurang tangguh, kapal bisa saja hancur lebih diterjang ombak ganas di laut. Menguatkan kapal dan memperbaharui kualitas nahkoda agar jalan terbaik dapat bertahan.
  • Menjalani kehidupan berumah tangga, bagaikan mengarungi samudera menggunakan suatubahtera. Kadang kali, kita akan menyaksikan indahnya panorama lautan yang begitu mempesona, tapi tak jarang pula hantaman ombak dan badai menerpa dan membuat guncangan dahsyat ke tubuh kita.
  • Rasulullah bersabda, perumpaan seorang mukmin adalah seperti lebah. Ia tidak makan kecuali yang baik, tidak menghasilkan kecuali yang baik, dan bila berada pada suatu tempat tidak merusak.
  • Bumi ini laksana tumbuhan hijau yang mampu menyihir mata setiap orang yang melihatnya. Sungguh menakjubkan dan begitu indah. Tetapi, lambat laun akan menguning, kering, dan hingga akhirnya tenggelam.
  • Hubungan manusia itu seperti rangkaian huruf, seindah apapun huruf terukir, tidak akan ada maknanya tanpa adanya spasi, tidak dapat dimengerti tanpa adanya jeda, kasih sayang tidak muncul tanpa adanya jarak. (disandur dari Filosofi Kopi, Dee Lestari)

Contoh 2 :

  • Sholat ibarat sungai bersih yang mengalir. Orang yang mandi didalamnya akan bersih dari kotoran yang menempel.
  • Cinta itu seperti menggenggam pasir. Bila tidak digenggam akan hilang, namun jika digenggam terlalu erat akan terdesak keluar melalui celah jari.
  • Anak yang baru lahir seperti halnya kertas yang kosong. Ia begitu bersih dan tiada bernoda. Oleh karenanya, jagalah ia dengan hati-hati. Torehkan tinta emas ke setiap lembarannya. Warnailah ia dengan warna yang indah.
  • Kecantikan wajah bagaikan bunga yang segar. Rusak apabila tidak dijaga, semakin mekar apabila dirawat. Namun pada akhirnya semua perawatan tidak akan dapat menghindarkan bunga dari kelayuan.
  • Al qur’an adalah rambu yang dapat memandu kita ke hadirat Ilahi Rabbi. Selama kita patuh terhadap semua rambu tersebut, maka kita akan selamat hingga tujuan akhir.
  • Orang yang beriman akan hidup seperti lebah. Dia hanya makan dan minum yang baik, pergi ke tempat tempat yang tidak rusak dan menghasilkan hal yang baik (madu).
  • Waktu suatu laksana pedang yang tajam. Jika seseorang dapat memainkannya dengan lihay dan teliti, maka ia akan berguna. Tetapi, jika seseorang ceroboh memainkannya, ia dapat mendatangkan musibah.

Contoh 3 :

  • Seseorang yang bersedekah di jalan Alloh itu laksana menanam sebuah biji pada lahan subur. Biji tersebut bakal tumbuh menjadi pohon dengan 7 cabang kokoh. Dari setiap cabang, orang tersebut akan memanen lebih dari 100 biji pada waktunya.
  • Kehidupan seperti kompilasi genre film. Terkadang drama romantis, terkadang komedi, beberapa memiliki kisah thriller dan horor. Terkadang banyak mengundang tawa dan meneteskan airmata. Hingga pada akhirnya mencapai ending film-nya
  • Tubuh manusia ibarat mesin. Bekerja siang dan malam, terkadang dipaksa hingga limit kerjanya. Bila tidak diberi waktu istirahat, maka mesin akan cepat rusak. Oleh karena itu biasakan istirahat teratur. Sehingga biaya dan waktu untuk memperbaiki mesin tidak diperlukan.
  • Hijab ibarat bungkus plastik. Barang yang dibungkus plastik kebersihannya lebih terjaga. Tidak sembarang tangan menyentuhnya. Sehingga lebih mahal harganya.
  • Ilmu adalah cahaya. Menerangi kegelapan juga membantu manusia dalam melakukan kewajibannya. Dengan cahaya manusia dapat mengetahui dunia. Tanpa memiliki cahaya, manusia dapat tersandung kedalam lubang
  • Kebohongan ibarat memakan coklat. Tidak akan cukup satu buah, pasti akan diikuti oleh kebohongan kebohongan lainnya.
  • Kemarahan seperti api. Semakin disulut semakin besar. Oleh karena itu jangan siram dengan minyak mendidih tetapi dengan air yang menyejukkan.

Contoh 4 :

  • Kekayaan ibarat air laut. Jika dibendung disatu tempat lama lama tumpah. Jika diminum semakin menghauskan. Tetapi jika dibagikan dalam kotak kotak dan dijemur maka akan menghasilkan garam.
  • Otak manusia bagaikan mata pisau. Semakin terus diasah, ia akan menjadi semakin tajam dan membuatnya disegani banyak orang. Tapi, ketika dibiarkan tergeletak begitu saja, lambat laun ia akan tumpul, mengarat, dan tak lagi menyilaukan sesorang bahkan tidak disegani atau dianggap.
  • Ibadah ibaratnya berdagang. Ada tempat berjualan, modalnya kepercayaan dan iman, lalu keuntungannya adalah pahala dan balasan di akhirat.
  • Perjalanan kehidupan anak adam bagai sungai dan air yang mengalir. Ia mengalir dari hulu, melewati lembah, menyusuri tebing-tebing, anak sungai, hingga pada akhirnya berhenti saat bertemu dengan lautnya.
  • Hidup didunia seperti susunan keyboard piano. Ada keyboard putih dan ada yang hitam. Orang yang tidak berusaha memahami hanya akan mengetahui nada dasar. Namun jika dimainkan oleh orang yang mengetahuinya, maka akan terbentuk alunan musik yang merdu.
  • Kita hidup di dunia layaknya seorang musafir yang tengah singgah di suatu desa untuk mengisi bekal. Waktu ataupun kesempatan kita tidaklah ada yang tau, sedangkan perjalanan masih begitu jauh dan melelahkan. Bila kita tidak bisa memanfaatkan waktu dan kesempatan tersebut dengan sebaik-baiknya, maka kita akan menderita di perjalanan selanjutnya.
  • Hidup itu seperti roda kincir air. Titik yang ada dibawah akan merasakan ketinggian, begitu juga sebaliknya. Seberapapun inginnya berada dalam satu titik, roda harus tetap berputar agar listrik dapat dihasilkan.

 

Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.

Baca juga artikel lainnya :