Bunyi Teori Asam Basa Arrhenius Dalam ilmu Kimia

Posted on

Teori Asam Basa Arrhenius – Sebelum membahas terlebih jauh tentang Teori Asam dan Basa Menurut Arrhenius, ada baiknya bagi kalian para pembaca di Blog Rumus Rumus untuk mengetahui atau mengerti apa itu Asam dan Basa karena Pengertian Asam dalam Ilmu Kimia adalah Suatu Zat (Senyawa Kimia) yang dapat memberikan Ion H+ (Proton) kepada Zat (Senyawa Kimia) lain, sedang Pengertian Basa dalam Ilmu Kimia ialah Senyawa Kimia yang dapat menyerap Ion Hidronium ketika dilarutkan didalam Air dan secara Kimia antara Asam dan Basa itu saling berlawanan.

Adapun didalam Sifat Asam dalam ilmu Kimia antara lain mempunyai rasa Asam atau Masam, mampu merusak (Korosif), saat dilarutkan didalam Air maka bisa menghasilkan Ion H+ atau Ion – Ion Hidrogen dan Ion Sisa Asam yg bermuatan Negatif dan saat diuji didalam Indikator Keras Lakmus Biru maka dapat merubah Lakmus Biru itu menjadi warna merah, Indikator itu merupakan suatu alat yang dapat menunjukan suatu Zat (Senyawa) apakah bersifat Asam ataupun Basa.

Sedangkan Sifat – Sifat Basa didalam ilmu Kimia antara lain mempunyai Rasa Pahit, Bersifat Kaustik atau merusak kulit, Saat dilarutkan didalam Air maka dapat menghasilkan Ion OH- atau Ion Hidroksil dan Ion Logam yang mempunyai muatan Negatif, lalu saat diuji didalam Indikator berupa Lakmus berwarna Merah maka akan mengubah Lakmus Warna Merah tersebut menjadi Lakmus Warna Biru, namun jika diuji dengan Lakmus Warna Biru maka tidak akan mengubah Warna Kertas Lakmus tersebut.

Kemudian perlu kalian ketahui bahwa didalam ilmu Kimia terdapat Tiga Macam Teori Asam Basa yang antara lain Teori Asam Basa Menurut Arrhenius, Teori Asam Basa Menurut Bronsted – Lowry dan Teori Asam Basa Menurut Lewis. Untuk Kedua Teori Asam Basa Menurut Bronsted – Lowry dan Menurut Lewis sudah saya jelaskan di dalam Blog Rumus Rumus, oleh karena itu dikesempatan ini saya akan menjelaskan secara lebih detail tentang Teori Asam Basa Arrhenius ini kepada kalian para pembaca baik para Siswa Siswi, Mahasiswa maupun Masyarakat Umum yang ingin mengenal tentang Teori Asam dan Basa Arrhenius.

Bunyi Teori Asam Basa Arrhenius Dalam Kimia

teori asam basa arrhenius

Teori Asam Basa Arrhenius merupakan salah satu Teori Asam Basa yang paling tua dari Teori Asam Basa yang lain karena teori ini dicetuskan di tahun 1884 silam oleh seorang Ilmuwan Kimia berasal dari Swedia yang bernama Svante August Arrhenius yang lahir pada 19 Februari 1859 dan meninggal pada 2 Oktober 1927. Pada tahun 1884 Silam Svante August Arrhenius mengusulkan tentang Klasifikasi Senyawa – Senyawa yang dinamakan Asam dan Basa, seperti yang telah dijelaskan oleh Arrhenius bahwa Reaksi Asam Basa ditandai oleh Asam yg telah berdisosiasi pada larutan yang berair membentuk Ion Hidronium dan Basa membentuk Ion Hidroksida.

Menurut Teori Asam Basa Arrhenius bahwa Asam ialah Zat yang jika didalam Air dapat melepaskan Ion Hidrogen (H+), Ion – Ion Hidrogen yang dihasilkan oleh Asam tersebut ketika dilarutkan di dlm Air terikat pada Molekul – Molekul Air (H2O) dlm bentuk Ion Hidronium adalah Ion yang Positif yg dibentuk oleh sebuah Proton (Ion Hidrogen) pada sebuah Molekul Air. Didalam Teori Asam dan Basa Arrhenius, Asam terdiri dari Dua Macam yakni Asam Kuat dan Asam Basah jika diukur dari Kekuatan dan besarnya derajat Ionisasi didalam Larutan Air.

Asam Kuat dalam Teori Asam Basa Arrhenius ialah Asam yang mempunyai Derajat Ionisasi mendekati Satu Asam yang mengalami Ionisasi sempurna dan Contoh dari Asam Kuat antara lain Asam Klorida (HCI), Asam Bromida (HBr), Asam Iodida (HI), Asam Nitrat (HNO3), Asam Sulfit (H2SO3), Asam Fostat (H3PO4) dan Asam Karbonat (H2CO3).

Sedangkan Asam Lemah menurut Teori Asam Basa Svante August Arrhenius adalah Asam yg mempunyai Derajat Ionisasi lebih kecil atau asam yg mengalami Ionisasi sebagian dan Contoh dari Asam Lemah ini antara lain Asam Fluorida (HF), Asam Asetat (CH3COOH), Asam Sianida (HCN), Asam Nitrit (HNO2), Asam Sulfit (H2SO3) dan Asam Fostat (H3PO4).

Lalu Basa Menurut Teori Asam Basa Arrhenius adalah Senyawa atau Zat yang didalam Air dapat menghasilkan suatu Ion Hidroksida (OH-) dan Basa berdasarkan Ion OH- yang dilepaskan pd reaksi Ionisasi basa dibedakan menjadi Basa Monohidroksi yang mempunyai pengertian suatu Basa yang bereaksi pada Ionisasi melepaskan Satu Ion OH-.

Adapun untuk Kelemahan Teori Asam dan Basa Arrhenius ialah tidak semua senyawa bersifat Asam ataupun Basa dapat menghasilkan Ion H+ atau OH- jika dilarutkan didalam Air. Oleh karena itu dengan melihat Kelemahan Teori Asam Basa Arrhenius maka seorang Ilmuwan yang bernama Bronsted dan Ilmuwan Lowry menggagas Teori Asam Basa lain, yang sering dikenal sebagai Teori Asam Basa Bronsted – Lowry untuk menguatkan Teori Asam Basa Menurut Arrhenius yang sudah ada.

Kesimpulannya dari Ketiga Teori Asam dan Basa yang ada didalam Ilmu Kimia adalah Teori Asam Basa Oleh Arrhenius merupakan Teori Asam Basa yang paling terbatas, sedangkan jika dilihat dari Reaksi di Larutkan dalam Air maka Teori Asam Basa Bronsted-Lowry lah yang paling mudah digunakan, namun jika dilihat dari Reaksi Asam Basa yang melibatkan Senyawa tanpa Proton maka Teori Asam dan Basa Lewislah yang paling tepat dan yang paling luas.