Contoh Identifikasi Masalah

Posted on

Contoh Identifikasi Masalah – Adalah langkah pertama yang penting dalam proses penelitian. Ketika peneliti menangkap suatu fenomena yang dapat diselidiki, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi masalah dari fenomena yang diamati.

Dalam penelitian sosial, proses mengidentifikasi masalah dapat diselesaikan dengan mengenali masalah sosial yang diamati.

Dari sana, peneliti mengambil langkah-langkah untuk belajar lebih banyak dengan mengamati literatur, membaca atau melakukan survei awal.

Identifikasi masalah penelitian adalah langkah yang diambil peneliti pada awal penelitian.

Peneliti mengidentifikasi masalah dengan menjelaskan masalah apa yang terdeteksi dan bagaimana mereka diukur dan dikorelasikan dengan metode penelitian.

Artikel ini akan menjelaskan apa dan bagaimana masalah penelitian dapat diidentifikasi.

Penjelasan yang disajikan adalah penjelasan singkat dari versi beserta contohnya.

Pertama – tama, kita mendefinisikan di mana letak masalahnya.

Definisi Identifikasi Masalah

Mengidentifikasi masalah sebagai bagian dari proses penelitian dapat dipahami sebagai upaya untuk mendefinisikan masalah dan membuat definisi terukur sebagai fase pertama penelitian. Singkatnya, mengenali masalah – masalah penelitian.

Sebagai contoh, kami mengamati anak – anak bermain pasir di halaman sekolah.

Jika Anda melihatnya, Anda mendapatkan ide tentang kecerdasan yang berbeda atau kemampuan berpikir anak – anak.

Sekilas, beberapa anak tampak lebih pintar dari yang lain, misalnya ketika membangun istana pasir.

Keingintahuan kami mengarah pada keinginan untuk mengeksplorasi berbagai tingkat kecerdasan anak – anak.

Kecerdasan, kecerdasan, atau kecerdasan yang kita amati secara berbeda adalah masalah yang ingin kita selidiki.

Proses mengidentifikasi masalah kecerdasan anak yang disebutkan sebelumnya yaitu ialah proses mendefinisikan kecerdasan pada anak.

Dengan kata lain, kita harus mendefinisikan level kecerdasan yang berbeda dan bagaimana mereka dapat diukur untuk penelitian.

Harus dicatat pada titik ini bahwa proses mengidentifikasi masalah penelitian selalu melibatkan mendefinisikan konsep (di sini, misalnya, kecerdasan) dan upaya untuk memastikan bahwa konsep dapat diukur.

Untuk mengidentifikasi sebuah masalah, kami mendefinisikan bahwa masalahnya yaitu tingkat kecerdasan anak – anak yang kami amati bervariasi.

Bagaimana kecerdasan ini dapat diukur untuk penelitian?

Kita dapat mengukur tingkat kecerdasan dalam beberapa cara, termasuk menilai kemahiran bahasa, pola komunikasi dengan anak-anak lain, tes IQ dan sebagainya.

Contoh dan Penjelasan Identifikasi Masalah

Di atas kami telah mendefinisikan dan memberikan contoh. Pada bagian ini kami akan menjelaskan contoh bersama dengan penjelasan singkat.

Setelah masalah penelitian telah diidentifikasi, didefinisikan dan dibuat terukur, peneliti siap untuk menyelesaikan pertanyaan penelitian dan mengumpulkan data sebagai satu set aplikasi metode ilmiah.

Metode ilmiah bisa diterapkan setelah masalah selesai diidentifikasi. Fase dari metode ilmiah setelah mengidentifikasi masalah menimbulkan masalah penelitian atau perumusan masalah.

Proses selanjutnya adalah membaca literatur yang relevan, merumuskan hipotesis atau kerangka teori, melakukan proyek penelitian, melakukan penelitian (pengumpulan data dan pengolahan data), dan menarik kesimpulan atau kesimpulan. Penelitian dan akhirnya, penyusunan laporan penelitian.

Jika kita memeriksa proses metode ilmiah, identifikasi masalah terletak di awal, bahkan sebelum penerapan rumusan masalah atau sebelum persiapan pertanyaan penelitian.

Artinya, identifikasi masalah juga dapat dilihat sebagai proses “mengumpulkan bahan baku” untuk “menyajikan sebuah makanan” dalam bentuk masalah atau pertanyaan penelitian.

Jika identifikasi masalah cocok dengan proses memasak, makanan yang disajikan adalah rumusan masalah. Di atas, kami telah memberikan contoh perbedaan pada tingkat kecerdasan anak sebagai suatu masalah dalam penelitian.

Kecerdasan atau kecerdasan adalah sebuah konsep. Untuk melakukan penelitian, kita perlu mengubah konsep menjadi definisi operasi. Definisi operasional berasal dari konsep yang lebih spesifik yang akan digunakan dalam proses penelitian.

Penjelasan ini mungkin tampak rumit. Untuk memudahkan pemahaman, kita dapat menyebutkan di sini bahwa konsepnya ialah kecerdasan, sedangkan untuk definisi operasional sendiri ialah tingkat kecerdasan.

Agar tingkat kecerdasan dalam proses penelitian berfungsi, kita harus membuat derivasi konsep dapat diukur.

Dalam penelitian sosial, produksi turunan terukur disebut operasionalisasi. Kita perlu tahu dua istilah di sini: definisi operasional dan fungsionalisasi.

Perlu untuk dicatat bahwa identifikasi suatu masalah selalu akan melibatkan upaya dalam menetapkan definisi operasional maupun operasionalisasi. Istilah lain yang memiliki arti yang sama dengan definisi operasional adalah variabel.

Demikianlah ulasan lengkap tentang Contoh Identifikasi Masalah disertai dengan penjelasannya. Semoga Bermanfaat!!!

Baca Juga :