Fungsi Peroksisom

Fungsi Peroksisom – Pada artikel sebelumnya, tentang Fungsi Sentriol. Kini, saya akan membagikan info tentang fungsi lain dalam sel organel. Dalam artikel berikut, saya akan menjelaskan tentang pengertian, struktur, ciri, serta Fungsi Peroksisom itu sendiri.

Mari kita langsung ke dalam pokok pembahasan.

Pengertian Peroksisom

Peroksisom sendiri merupakan sebuah organel purbakala yang telah melakukan semua metabolisme oksigen dalam sel eukariot primitif.

Oksigen yang diproduksi oleh bakteri fotosintetik ini akan diakumulasi di atmosfer.

Hal ini tentunya akan menyebabkan oksigen menjadi toksik dari sebagian sel .

Fungsi ini, berperan dalam menurunkan kadar oksigen dalam sel dan dapat melakukan reaksi oksidatif.

Perkembangan pada mitokondria akan membuat peroksisom menjadi kurang terpakai. Karena, sebagian dari peroksisom ini diambil alih oleh mitokondria.

Yang tersisa biasanya hanya fungsi penting yang tidak bisa dipengaruhi oleh mitokondria.

Bahasa Inggris peroksisom adalah peroxysome yaitu suatu organel yang terbungkus membran tunggal terbentuk dari lipid dwilapis yang mengandung protein reseptor.

Fungsi ini, mengandung sekitar 50 enzim dan tidak memiliki genom, seperti katalase serta ureat oksidase yang telah mengkristal pada pusatnya. Selain itu, peroksisom mampu beradaptasi di kondisi yang berubah – ubah.

Pada tahun 1954, mahasiswa kedokteran dari Swedia bernama J. Rhodin menjelaskan tentang organel dalam sebuah sel. Lalu, penjelasan tersebut dikembangkan dan diteliti oleh sitologis yang berasal dari Belgia yang bernama Christian de Duve di tahun 1967.

Baca Juga : Model Atom Rutherford

Struktur Peroksisom

Struktur dari peroksisom ini tidaklah mudah ditemukan, karena terlalu kecilnya perbedaan kepadatan dengan lisosom.

Karena itu, dilakukan injeksi menggunakan deterjen Triton WR – 1339 dan dilanjutkan dengan mikroskop electron (Bianch dan Sheeler, 1980 ; Kleinsmith dan Kish, 1988).

Hasil injeksi tersebut menunjukkan bahwa peroksisom memiliki karakter yang unik. Berbentuk kecil seperti bola, memiliki ukuran antara mitokondria dan ribosom.

Karena ukurannya yang kecil, sekitar 0.2 – 2 µm, maka peroksisom dikelompokkan ke dalam benda – benda mikro.

Fungsi Peroksisom

Fungsi utamanya ialah menyederhanakan asam lemak yang panjang melalui betaoksidasi.

Jika dalam sel hewan, asam lemak yang ditimbulkan akan panjang membentuk rantai medium, yang kemudian akan di bawa ke mitokondria dan berakhir dengan dipecah menjadi karbon dioksida dan air.

Berikut Fungsi lain dari Peroksisom adalah :

• Sebagai penghasil enzim katalase dan oksidase, yaitu berfungsi untuk memindahkan hidrogen dari substrat agar bisa bereaksi dengan oksigen dan dapat menghasilkan hidrogen peroksida atau H2O2 sebagai penghasil lainnya.
• Sebagai bahan bakar respirasi sel yang dihasilkan dari perpecahan asam lemak menjadi bentuk molekul kecil.
• Dalam sel hati, fungsi ini dapat menetralisir racun yang ditimbulkan oleh alkohol dan senyawa kimia berbahaya lainnya.

Baca Juga : Fungsi Ribosom

Fungsi Peroksisom Pada Sel Tumbuhan

Seorang ahli tumbuhan dari Amerika, berhasil menemukan bahwa terdapat 2 enzim utama yang memiliki peran penting dalam peroksisom tumbuhan, yaitu asam oksidase dan katalase.

Fungsi tersebut membantu tumbuhan dalam proses fotorespirasi, bersamaan dengan sel organel lainnya seperti, kloroplas dan mitokondria, yang membentuk jaringan sel 3 in 1.

Hal itu tentunya, mengakibatkan mengapa seringnya didapati pengamatan bahwa ketiga sel organel tersebut selalu berdekatan.

Fotorespirasi diartikan sebagai respirasi yang terjadi saat pencahayaan. Menurut ahli tumbuhan tersebut, menyatakan bahwa proses fotorespirasi pada tumbuhan akan berlangsung secara bersamaan dengan respirasi normal.

Perbedaannya adalah respon terhadap oksigen pada atmosfer luar, dimana pada respirasi normal jenuh dengan oksigen sebanyak 2 %, sedangkan fotorespirasi akan terus meningkat hingga oksigen yang dihasilkan mencapai 21 %.

Jika dalam fotosintesis tumbuhan RuBP menyatu dengan karbon dioksida, maka akan menghasilkan dua molekul asam fosfogliserat. Namun, jika RuBP menyatu dengan oksigen, maka akan menghasilkan satu molekul fosfogliserat.

Selanjutnya, asam fosfogliserat tersebut mengalami reaksi defosforilasi oleh enzim fosfatase yang membentuk asam glikolat.

Pembentukan ini terjadi di dalam kloroplas, yang kemudian glikolat akan bergerak menuju peroksisom dan dioksidasikan oleh glikolat oksidase untuk menghasilkan glioksilat dan hidrogen peroksida.

Selanjutnya hidrogen peroksida tersebut akan diurai menjadi oksigen dan air oleh katalase. Beberapa asam glioksilat akan menghasilkan asam glisin.

Kemudian dari 2 asam glisin tersebut, akan bergabung di mitokondria dengan membentuk asam serin dan berkarbon dioksida. Reaksi yang ditimbulkan oleh enzim ini merupakan sumber utama dari karbon dioksida pada fotorespirasi.

Setelah itu, serin akan kembali ke peroksisom dengan melalui berbagai rangkaian reaksi untuk membentuk gliserat.

Gliserat dalam kloroplas akan dibantu oleh enzim gliserat kinase dan 1 molekul ATP, untuk membentuk 1 molekul asam fosfogliserat dan 1 molekul ADP.

Ciri Ciri Peroksisom

Dalam ciri – cirinya peroksisom memakai oksigen dan hidrogen peroksida untuk melakukan reaksi osidatif.

Enzim yang berada di dalam peroksisom akan menggunakan molekul oksigen guna melepaskan atom hidrogen dari substrat organik tertentu.

Selanjutnya, hidrogen peroksida akan dimanfaatkan oleh katalase untuk melakukan oksidasi substrat lain, seperti asam format, alkohol, fenol dan formaldehida.

Reaksi tersebut tentunya berperan sebagai detoksifikasi molekul racun yang ada di dalam darah.

Berikut ini reaksi lengkapnya menurut Giese, tahun 1974.

1. RH2 + O2 → R + H2O2
2. H2O2 + H2O2 → O2 + 2 H2O (bentuk katalitik)
   katalase
3. RH2 + H2O2 → R + 2 H2O (bentuk peroksidatik)
   katalase

Demikianlah pembahasan tentang Fungsi Peroksisom dalam sel Organel. Pastikan untuk tetap kunjungi situs ini, karena masih banyak pembahasan yang menarik lainnya.

Baca Juga : Fungsi Plastida

F.A.Q