Rumusrumus.com kali ini akan membahas rangkaian elektronik yang meliputi rumus rangkaian paralel dan rangkaian seri beserta gambar contoh dari kedua rangkaian tersebut serta tata cara memeasang komponen listrik dengan benar. untuk lebih jelasnya simak penjelasan dibawah ini
Komponen sebuah rangkaian listrik atau rangkaian elektronik bisa dihubungkan dengan berbagai cara. Dua tipe paling sederhana yaitu rangkaian seri dan parallel.
- Rangkaian seri yaitu rangkaian yang disusun secara sejajar
- Rangkaian paralel yaitu rangkaian yang disusun secara berdere, Secara sederhana, rangkaian paralel diartikan sebagai rangkaian listrik yang semua bagian-bagiannya dihubungkan secara bersusun. Akibatnya, pada rangkaian paralel terbentuk cabang di antara sumber arus listrik
Komponen yang tersusun seri akan terhubung melalui satu jalur, sehingga aliran arus listrik akan mengalir ke semua komponen. Pada rangkaian paralel, tegangan yang melewati tiap komponen yaitu sama, dan total arus adalah jumlahan arus yang melewati tiap komponen.
Rumus
Rumus rangkaian paralel
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 +….
Keterangan rumus :
Rp adalah hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 adalah hambatan 1 (ohm atau Ω)
R1 adalah hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 adalah hambatan 2 (ohm atau Ω)
Rumus Rangkaian Seri
Rs = R1 + R2 +….
Keterangan rumus :
Rs adalah hambatan total rangkaian seri (ohm atau Ω)
R1 adalah hambatan 1 (ohm atau Ω)
R1 adalah hambatan 1 (ohm atau Ω)
R2 adalah hambatan 2 (ohm atau Ω)
Ciri-ciri Rangkaian Paralel
- Ciri-ciri dari rangkaian paralel yaitu semua komponen listrik terpasang secara bersusun atau sejajar.
- Pada rangkaian paralel arus yang mengalir disetiap cabang berbeda besarnya.
- Setiap komponen terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif dari sumber tegangan, artinya semua komponen mendapat tegangan yang sama besar. Sedangkan, hambatan totalnya menjadi lebih kecil dari hambatan tiap-tiap komponen listriknya.
Contoh Gambar Rangkaian Paralel
Kekurangan dan Kelebihan Rangkaian Paralel
- Kelebihan menggunakan rangkaian paralel yaitu jika saklar dimatikan, maka tidak semua komponen mati kecuali komponen yang dihubungkan dengan saklar yang dimatikan, misalnya lampu.
- Selain itu, Jika ada salah satu cabang atau komponen listrik yang putus atau rusak, maka komponen yang lain tetap berfungsi. Karna masih ada cabang lain yang dapat dialiri arus listrik dan komponen yang tidak rusak itu masih memiliki hubungan dengan kedua kutub sumber tegangan.
- Kelemahan rangkaian paralel yaitu dibutuhkan lebih banyak kabel atau penghantar listrik untuk menyusun seluruh rangkaian.
Perbedaan Rangkaian Paralel dan Seri
Cara menyusun komponen listrik
Rangkaian seri dan rangkaian paralel dapat dengan mudah diidentifikasi dengan mengetahui bentuk pemasangan komponen listriknya. Komponen listrik pada rangkaian seri disusun secara berurutan atau berderet. Sedangkan rangkaian pararel komponen listriknya dipasang secara bersusun atau berjajar sehingga tiap bagian mempunyai cabang masing-masing. Cabang-cabang tersebut terhubung dengan catu daya sebagai sumber energi listrik.
Pada rangkaian paralel, arus yang mengalir ke tiap cabang berbeda besarnya. Karena masing-masing cabang terhubung dengan kutub positif dan kutub negatif pada catu daya, maka tegangan untuk tiap bagian-bagiannya yaitu sama besar.
Pada rangkaian seri, kabel penghubung semua komponen tidak bercabang sepanjang rangkaian itu sehingga arus listrik hanya melewati satu jalan atau satu arah saja. Arus listrik yang mengalir disini akan sama besar tetapi tegangan atau beda potensialnya berbeda. Tegangan pada rangkaian seri merupakan hasil jumlah dari tegangan masing-masing hambatan dimana nilai hambatannya diperoleh dengan membagi tegangan dengan kuat arus.
Penggunaan kabel dan saklar
Rangkaian seri disebut pula rangkaian hemat biaya karena tidak memerlukan banyak kabel dan saklar untuk memasang komponen listrik pada rangkaian ini. Rangkaian seri umumnya ditemukan pada pemasangan listrik di rumah-rumah seperti pada baterai remote tv dan juga senter.
Rangkaian paralel akan membutuhkan banyak kabel dan saklar sebab rangkaian ini mempunyai cukup banyak cabang. Oleh karena itu rangkaian listrik model ini dikategorikan sebagai rangkaian listrik yang mahal. Jika ditilik dari segi biaya, poin ini menunjukkan keunggulan rangkaian listrik yang dipasang secara seri daripada rangkaian paralel. Jika pertimbangan adalah pertimbangan ekonomis, rangkaian seri untuk penerangan rumah tangga sangat direkomendasikan.
Kontinyuitas komponen Listrik
Kontinuitas Rangkaian Seri
Pada rangkaian seri, ketika saklar dimatikan, seluruh komponen listrik mati. Ini karena arus yang mengalir dari catu daya berjalan searah tanpa adanya jalan alternatif lain dari arus listrik ini. Otomatis, ketika saklar mati, satu lampu mati maka lampu yang lain juga akan ikut mati.
Kontinyuitas Rangkaian Paralel
Sebaliknya, pada rangkaian listrik paralel saat salah satu lampu mati maka lampu pada cabang-cabang lainnya akan tetap menyala sebab masing-masing cabang pada rangkaian pararel secara langsung terhubung pada kutub positif dan negatif catu daya. Jika saklar pada lampu rangkaian paralel dimatikan, maka lampu yang mati hanyalah lampu yang dekat dengan saklar saja. Poin ini termasuk salah satu kelebihan rangkaian paralel dibanding rangkaian seri.
Hambatan Total
Jika dirangkai secara seri, arus akan mengalir melalui setiap hambatan. Untuk mengetahui hambatan totalnya, jumlahkan masing-masing hambatan/resistor (R) secara langsung. Beda halnya dengan saat di susun dengan rangkaian paralel, arus pada rangkaian ini mempunyai banyak cara untuk sampai di ujung kabel yang terhubung dengan catu dayu, sehingga hambatan totalnya lebih kecil dari masing-masing hambatan yang dimiliki.
Rangkaian seri
Artinya bahwa untuk mengetahui hambatan total kita harus menambahkan hambatan 1, hambatan 2 dan seterusnya sampai hambatan ke-n. Itulah mengapa hambatan total akhirnya lebih besar daripada hambatan terbesar pada rangkaian itu.
Rangkaian paralel:
Ini berarti hambatan total pada rangkaian paralel adala satu per satu per hambatan satu ditambah satu per hambatan dua sampai satu per hambatan n sehingga diperolehlah nilai hambatan total lebih kecil dari pada hambatan terkecil.
Keterangan: R adalah resistor atau hambatan dengan satuan Ohm
Demikianlah penjelasan tentang artikel ini, semoga bermanfaat
Baca Juga :