Rumus Penyusutan, Cara Menghitung, Pengertian dan Contoh Soal

Posted on

Rumusrumus.com kali ini akan membahas tentang rumus penyusutan yang meliputi pengertian dan cara menghitung besar penyusutan dan metode garis lurus serta aktiva tetap dan beberapa contoh soal, untuk lebih jelasnya simak uraian dibawah ini

Pengertian Penyusutan

Penyusutan atau dispersi yaitu “berkurangnya nilai ekonomi suatu aktiv.

Berkurangnya nilai biasanya disebabkan karena aus dipakai atau umur manfaatnya. Agar prusahaan bisa tumbuh berkembang secara seimbang, maka salah satunya prusahaan tersebut perlu mengetahui atau memperkirakan penyusutan-penyusutan aktivanya secara baik dan tepat hingga bisa menggunakan hasil-hasil perkiraan ini sebagai dasar tidak lanjut operasional

Cara Menghitung Besar Penyusutan

Objek penyusutan aktiva prusahaan hanyalah pada aktiva tetap berwujud. misalnya pada mesin produksi, penyusutan pada kendaraan operasional dan penyusutan aktiva tetap berwujud lainnya.

Metode untuk menentukan besarnya penyusutan

  • Metode jumlah bilangan tahun
  • Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian
  • Metode satuan jasa kerja aktiva
  • Metode persentase tetap dari nilai buku atau merode saldo menurun
  • Metode satuan hasil produksi atau metode unit produksi
PENYUSUTAN
PENYUSUTAN

Metode Garis Lurus

Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian
Berdasarkan metode garis lurus, besarnya beban penyusutan tiap tahun yaitu tetap.

Dengan rumus penyusutan :

D = A-S / n

untuk mencari besarnya r, bisa dicari dengan rumus

r = D/A x 100

Keterangan
A : Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva sampai aktiva itu siap di operasikan
S : Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin dapat diperoleh melalui aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya
D : Beban penyusutan tiap periode
r : Tingkat penyusutan atau persentase penyusutan
n : Umur manfaat / umur ekonomis aktiva dalam tahun

Penerapan metode ini pada perusahaan dilandasi pada beberapa anggapan,Ada 3 anggapan yang memastikan perusahaan menerapkan metode ini:

  • Biaya yang muncul tidak dipengaruhi oleh produktivitas atau penyimpangan efisiensi.
  • Adanya biaya pemeliharaan dan perbaikan untuk setiap masa priode dengan jumlah relatif stabil.
  • Kegunaan ekonomis dari aktiva menurun merupakan proposonal setiap periode.

Aktiva Tetap

Pada metode garis lurus, adanya penyusutan merupakan biaya yang sama atau tetap setiap periode berjalanya. Metode ini sangat cocok dipakai untuk menghitung jenis aktiva tetap yang dipengaruhi perjalanan waktu, atau bukan dipnegaruhi oleh tingakat pemakaian.

Aktiva tetap adalah aktiva (kekayaan) yang dimiliki perusahaan yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dibangun terlebih dahulu,sifatnya permanen dan dipakai dalam kegiatan normal perusahaan untuk jangka panjang serta mempunyai nilai yang cukup material.

Dengan begitu nilai Aktiva tetap ini nilainya akan berkurang dari tahun ke tahun jika telah digunakan karena adanya penyusutan. Untuk mengetahui besarnya penyusutan atau depresiasi suatu aktiva ada beberapa metode, 2 metode penyusutan yang umum dipakai oleh para perusahaan distribusi yaitu Metode Garis Lurus dan Saldo Menurun.

Contoh dari aktiva tetap ini yaitu berupa penyusutan gedung, peralatan kantor dan lain sebagainya.

Rumus jumlah penyusutan tahunan:

Depresiasi = HP-NS / n

Keterangan :
HP adalah Harga perolehan
NA adalah Nilai sia
n adalah taksir umum kegunaan

Contoh Soal Penyusutan

Contoh soal 1
Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp.14.000.000,00.
Diperkirakan aktiva itu bisa dimanfaatkan selama 6 tahun dengan taksiran nilai sisanya Rp.2.000.000,00.
Tentukanlah Besarnya beban penyusutan tiap tahun dan Persentase penyusutan per tahun

Jawab :
Diketahui :
A = Rp.14.000.000,00
S = Rp. 2.000.000,00
n = 6 Tahun

Memakai metode garis lurus
D = (A- S)/n
D = (Rp.14.000.000,00- Rp.2.000.000,00)/6
D = (12.000.000,00)/6
D = Rp.2.000.000,00
Maka, besarnya penyusutan tiap tahun yaitu Rp.2.000.000,00

r = (D/A) x 100%
r = (Rp.2.000.000,00/Rp.14.000.000,00) x 100%
r = 0,14 x 100%
r = 14%
Maka, besarnya persentase penyusutan tiap tahun adalah 14%

Contoh soal 2
Dibeli sebuah bangunan dengan harga beli (nilai perolehan) sebesar Rp 2.400.000.000 dengan masa manfaat selama 20 tahun.
Hitunglah besar penyusutan per bulan!

Jawaban :

Harga Beli = Rp 2.400.000.000
Umur Ekonomis = 20 tahun (240 bulan)
Harga Beli : Umur Ekonomis
Rp 2.400.000.000 : 240 = Rp 10.000.000

Demikianlah penjelasan tentang artikel ini, Semoga bermanfaat…

Artikel Terkait :