Penginderaan Jauh

Posted on

Penginderaan Jauh – Penginderaan jauh atau disingkat inderaja adalah pengukuran atau pengambilan data dari suatu objek atau fenomena oleh perangkat yang secara fisik tidak menyentuh objek perangkat atau pengukuran atau akuisisi data.

Objek atau fenomena dari perangkat jarak jauh (misalnya, pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, satelit, kapal, atau perangkat lain).

Pengertian Penginderaan Jauh

Dalam hal ini, penginderaan jauh atau inderaja adalah metode untuk mengukur atau menangkap data dari suatu objek atau fenomena dari perangkat yang tidak secara fisik menghubungi objek, atau untuk mengukur atau menangkap data dari suatu objek atau fenomena oleh perangkat jarak jauh. Misalnya, dari darat, pesawat ruang angkasa, satelit, kapal atau peralatan lainnya.

Pada saat ini, istilah penginderaan jauh mengacu pada teknik yang berhubungan dengan pesawat atau pesawat ruang angkasa dan berbeda dari sensor lain seperti survei medis atau fotogrametri.

Meskipun segala sesuatu yang berkaitan dengan astronomi adalah penerapan penginderaan jauh, istilah ini umumnya merujuk lebih ke pengamatan terestrial dan meteorologi.

Penginderaan Jauh Menurut Pendapat Ahli

1. After Lillesand dan Kiefer (1979) (2007)

Penginderaan Jauh merupakan salah satu ilmu dan seni untuk mendapatkan informasi mengenai objek, wilayah maupun gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dari instrumen tanpa kontak langsung dengan objek, wilayah atau fenomena yang akan dipelajari.

2. After Colwell (1984)

Penginderaan jauh adalah pengukuran atau perolehan data tentang objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atau dekat objek yang terdeteksi.

3. Menurut Curran (1985)

Penginderaan Jauh menggunakan sensor radiasi elektromagnetik untuk menangkap gambar lingkungan terestrial yang dapat ditafsirkan untuk memberikan informasi yang berguna.

4. Menurut American Society of Photogrammetry (1983)

Penginderaan jauh merupakan pengukuran atpau dengan kata lain perolehan informasi dari sifat-sifat tertentu objek atau fenomena menggunakan perangkat rekaman yang tidak secara fisik terjadi dalam kontak langsung dengan objek atau fenomena yang akan diperiksa.

5. After Avery (1985)

Penginderaan Jauh adalah upaya untuk mendeteksi, menampilkan (mengidentifikasi) dan menganalisis objek dengan sensor di posisi pengamatan area studi.

6. Menurut Lindgren (1985)

Penginderaan jauh adalah beragam teknik yang telah dikembangkan untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi di Bumi.

Komponen Penginderaan Jauh

Sumber energi dalam proses inderaja terdiri dari :

  • Sistem pasif ialah sebuah sistem yang memanfaatkan atau menggunakan sinar matahari.
  • Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan energi buatan misalnya seperti gelombang mikro.

Jumlah energi yang diserap oleh objek di setiap lokasi berbeda. Ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk :

1. Waktu Paparan

Jumlah energi yang diterima suatu benda ketika matahari terbit (siang hari) lebih besar daripada ketika matahari dimiringkan (pada sore hari).

Semakin banyak energi yang diterima objek, semakin cerah warna objek tersebut.

2. Bentuk Permukaan Bumi

Permukaan bumi dengan topografi halus dan warna terang pada permukaannya memantulkan lebih banyak sinar matahari daripada permukaan dengan warna kasar dan gelap.

Ini membuat area dengan topografi yang halus dan cerah tampak lebih cerah dan lebih jelas.

3. Cuaca

Kondisi cuaca pada saat pencatatan mempengaruhi kemampuan sumber energi untuk memancarkan dan memantulkan.

Misalnya, kondisi udara berkabut membuat hasil sensorik kurang jernih atau bahkan tidak terlihat.

Atmosfer Penginderaan Jauh

Lapisan udara terdiri dari berbagai jenis gas seperti O2, CO2, nitrogen, hidrogen dan helium.

Molekul gas yang terkandung di atmosfer dapat menyerap, memantulkan, dan mengirimkan radiasi elektromagnetik.

Dalam arti, ada istilah jendela atmosfer, yang merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai bumi.

Kondisi di atmosfer mungkin menjadi penghalang bagi emisi sumber energi yang mencapai permukaan bumi. Cuaca berawan mencegah sumber energi mencapai permukaan bumi.

Interaksi Tenaga dan Objek

Interaksi energi dengan objek dapat membacakan suara yang dihasilkan foto udara.

Setiap objek memiliki sifat yang berbeda sehubungan dengan refleksi atau pengiriman energi ke sensor.

Objek dengan reflektivitas tinggi ditampilkan dengan cerah pada gambar, sedangkan objek dengan reflektivitas rendah tampak gelap pada gambar.

Contoh : Permukaan puncak gunung yang tertutup salju memiliki reflektivitas yang tinggi, yang nampak lebih terang dari permukaan puncak gunung yang ditutupi oleh lava dingin.

Sensor dan Wahana Penginderaan Jauh

Sensor

Ini adalah perangkat pengawasan yang dipasang pada kendaraan baik di udara maupun melalui satelit. Sensor dapat dibagi menjadi dua bagian :

  • Sensor fotografi, merekam objek dengan proses kimia. Sensor ini menghasilkan foto. Sensor yang dipasang di pesawat menghasilkan gambar foto (foto udara), sensor yang dipasang pada satelit menghasilkan gambar satelit (citra satelit).
  • Sensor elektronik bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal. Sinyal listrik ini direkam pada pita magnetik, yang kemudian dapat dikonversi menjadi data visual atau digital oleh komputer. Jadi lebih dikenal sebagai gambar.

Wahana

Ini adalah kendaraan / penyangga yang digunakan untuk membawa sensor untuk merasakan indera. Tergantung pada ketinggian distribusi dan lokasi pengawasan di langit, kendaraan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

  • Pesawat terbang rendah dengan ketinggian antara 1.000 dan 9.000 meter diatas permukaan bumi.
  • Pesawat yang terbang dengan ketinggiannya 18.000 meter lebih di atas permukaan bumi.
  • Satelit, wahana yang jangkauannya antara 400 km dan 900 km di luar atmosfer Bumi.

Baca Juga :