Contoh Kuesioner Tentang Penelitian Sosial – Yang disajikan dalam artikel ini adalah kuesioner tentang “Penguatan strategi untuk UKM (usaha kecil dan menengah) dalam berurusan dengan MEE (Masyarakat Ekonomi ASEAN)”.
Saya mengambil beberapa halaman kuesioner untuk dijelaskan kepada pembaca. Seperti kita ketahui, kaum revolusioner adalah salah satu alat terpenting dari penelitian sosial.
Dalam sosiologi dan ilmu sosial lainnya, kuesioner sering digunakan untuk penelitian atau penelitian kuantitatif.
Semakin detail pertanyaan dalam kuesioner, semakin baik. Namun, ukuran kuesioner juga harus diperhitungkan oleh para peneliti karena responden atau informan hanya memiliki waktu terbatas untuk menyelesaikannya.
Kuisioner yang baik harus fokus pada menjawab pertanyaan. Tidak ada standar khusus untuk desain kuesioner. Tabel dan kolom dibuat berdasarkan kebutuhan akan informasi yang akan diperiksa.
Struktur kuesioner juga tidak memiliki standar. Misalnya, identitas responden dapat ditempatkan di awal atau akhir bagian, mana yang terbaik.
Contoh Kuesioner Tentang Penelitian Sosial
Di bawah ini adalah beberapa contoh kuesioner penelitian sosial dan penjelasannya.
Di sana kita dapat melihat bahwa identitas pewawancara (IP) dan identitas responden (IR) ada di awal kuesioner.
Bagian selanjutnya berkaitan dengan karakteristik bisnis responden (KU). Pada bagian pertama dari kuesioner ini, peneliti hendak mengetahui “profil” unit-bisnis responden.
Saya harus mengatakan bahwa IBS di kolom KU. 3 singkatan dari informan yang relevan, yaitu responden sendiri.Ini diikuti oleh kelanjutan dari kuesioner.
Ada 12 pertanyaan terkait dengan karakteristik kegiatan responden. Di kolom sebelah kanan kita dapat membaca bahwa kuesioner ini berisi pertanyaan tertutup dan terbuka.
Pertanyaan No. KU.6 pada “Apa status kepemilikan perusahaan ini?” Ini adalah tipe pertanyaan tertutup.
Demikian juga pertanyaan lain yang memiliki opsi numerik. Sementara KU.12 mengajukan pertanyaan tentang “apa omzet bulanannya?” Ini pertanyaan terbuka.
Kami juga melihat penomoran pertanyaan tertutup yang ditulis dalam urutan. Ini dilakukan untuk menyederhanakan proses pengkodean nanti.
Haruskah untuk urutan? Tidak harus, tergantung pada bagaimana proses pengkodean berjalan nanti.
Para peneliti memiliki kebebasan, tetapi proses pengkodean juga harus dipertimbangkan ketika merancang kuesioner untuk membuatnya lebih mudah nanti.
Tahap akuisisi berikutnya adalah pertanyaan tentang kapasitas modal UKM. Peneliti ingin mengetahui apa modal unit bisnis responden. Berikut adalah kelanjutan dari kuesioner di atas.
Fokus pada karakter yang berani. Bunyinya “Lanjutkan dengan nomor _”. Informasi ini sangat berguna bagi surveyor yang mengisi kuesioner, karena tidak semua pertanyaan dapat dijawab.
Ada beberapa pertanyaan yang perlu diabaikan, karena menjadi tidak relevan karena jawaban sebelumnya. Berikutnya adalah kelanjutan dari kuesioner di atas.
Pertanyaan yang muncul masih pada bagian yang sama pada UKM dari responden yang tertarik.
Bagian Modal hanya bagian dari pertanyaan yang harus diketahui oleh peneliti. Pertanyaan lain tergantung dari pertanyaan penelitian yang diajukan.
Misalnya jaringan perusahaan, pemasaran produk dan sebagainya. Kemudian masukkan kuesioner berikutnya.
Peneliti juga bertanya apa teknologi pendukung (TP) yang digunakan oleh responden dalam mengelola unit bisnis mereka.
Pada titik ini kita bisa mendapatkan ide tentang apa kuesioner didasarkan pada contoh kuesioner di atas.
Desainnya lagi tidak standar. Struktur kuesioner pada dasarnya sangat fleksibel. Untuk membuat kuesioner “sempurna”, peneliti harus menguji kuesioner satu atau dua kali untuk mengetahui kekurangan yang ada dan elemen mana yang perlu ditambahkan.
Kuisioner tes sangat berguna bagi para peneliti untuk membuat kuisioner lebih baik.
Misalnya, kuesioner pilot awalnya mengajukan pertanyaan tentang identitas informan.
Ketika peneliti pergi ke lapangan, ternyata responden lebih memilih untuk mulai mewawancarai survei dengan menanggapi profil perusahaan mereka.
Oleh karena itu, identitas responden dapat ditekan. Jangan lupa mengucapkan terima kasih kepada responden setelah survei, terutama jika mereka tidak memberikan insentif.
Contoh kuesioner penelitian sosial yang dijelaskan di atas dapat digunakan sebagai referensi untuk membuat kuesioner atau kuesioner. Contoh ini relevan dengan penelitian ilmu sosial.
Baca Juga :