Majas Asosiasi

Posted on

Majas Asosiasi – Telah disinggung pada artikel sebelumnya mengenai beberapa majas yang telah dijelaskan. Pada kesempatan ini akan membahas majas asosiasi beserta dengan hal yang berkaitan didalamnya. Untuk itu marilah mengikuti rumusrumus.com untuk mengupas beberapa majas lainnya.

Majas Asosiasi

Berikut penjelasan majas asosiasi lengkapnya dibawah ini.

Pengertian

Majas Asosiasi (majas perumpamaan) merupakan sebuah ungkapan gaya bahasa yang menjelaskan makna suatu hal dengan cara membandingkan dengan obyek lainnya yang memiliki persamaan sifat tertentu, meskipun kedua hal tersebut sangatlah berbeda dalam hal lainnya.

Tujuan

Majas ini termasuk dalam kategori majas perbandingan yang menjelaskan makna kata dengan cara membandingkannya terhadap sesuatu yang lain dengan tujuan memberikan kesan tertentu terhadap pembaca. Majas ini lazimnya menggunakan kata seperti : bagaikan, bagai, seperti, seumpama, laksana, dan lainnya pada penerapannya dalam kalimat

Ciri – Ciri

Ciri majas ini adalah penggunaan kata bak, seperti, laksana dan sebagainya. Majas ini hampir mirip dengan majas simile. Perbedaannya, majas asosiasi tidak dijelaskan secara eksplisit seperti majas simile. Maknanya implisit sehingga penafsiran satu orang dan orang lain bisa berbeda.

Contoh Beserta Penjelasan

  • Rambutnya ikal seperti ombak yang menari-nari di lautan.

Penjelasan secara rinci :

Kalimat itu membandingkan bentuk rambut seseorang dengan ombak yang ada di lautan. Kedua hal tersebut sangatlah berbeda jauh dalam hal sifat, jenis, dan karakteristik benda. Hanya saja dalam hal ini rambut ikal tersebut disandingkan dengan ombak dalam hal persamaan wujud atau bentuknya. Sehingga rambut ikal tersebut dapat diimajinasikan sama seperti bentuk ombak yang menari di lautan.

Contoh Kalimat

Contoh 1 :

  • Perangainya keras seperti batu, percuma saja menasehatinya!
  • Banyak hutangnya bagaikan ular yang melilit leher, entah bagaimana dia melunasinya.
  • Dengan semakin banyaknya swalayan modern di pedesaan, nasib warung kelontong bagaikan telur diujung tanduk.
  • Paras anak kembar itu bak pinang dibelah dua.
  • Semua politikus sekarang seperti kacang lupa kulitnya, padahal dulu mengumbar banyak janji.
  • Jangan dengarkan dia, perkataannya seperti tong kosong nyaring bunyinya.
  • Niat tanpa tindakan nyata, ibarat sayur tanpa garam.
  • Entah apa salahku padanya. Saat kami bertemu, pandangan matanya tajam seperti silet.
  • Irfan ingin sekali kuliah, tekadnya sudah seperti bara api.
  • Peralatan elektronik sekarang bagaikan ilmu sihir, apapun bisa dilakukan.
  • Mencari orang hilang di Jakarta seperti mencari jarum ditumpukan jerami.
  • Apa yang terjadi padamu? Badanmu seperti jelangkung sekarang.
  • Kamu dan dia ibarat langit dan bumi.
  • Tenaganya tak habis habis seperti superman.
  • Belajar saat kelelahan bagai menggambar di permukaan air.

Contoh 2 :

  • Tubuhnya gemetar seperti sedang terserang gempa bumi.
  • Handphone bagi anak remaja sekarang ibarat lauk pauk dalam makanan.
  • Pelukan Bunda seperti hangatnya matahari.
  • Keindahan alam Indonesia bak surga dunia, wajar saja banyak yang ingin berlibur kesini.
  • Membaca buku ibarat suplemen bagi otak.
  • Raut wajahnya bagai bidadari yang turun dari surga.
  • Koruptor itu bagai tikus-tikus yang terus menggerogoti tiang-tiang rumah.
  • Makan 4 sehat 5 sempurna bagai mimpi yang tak mungkin menjadi kenyataan bagi para pemulung itu.
  • Perkembangannya bagai ulat yang berubah menjadi kupu-kupu.
  • Aku sudah tak tahan lagi, suaranya bagai kaset kusut.
  • Pola pikirnya seperti soal kalkulus, bagaimana cara memahami keinginannya?
  • Para pengemis bak jamur di musim hujan saat hari lebaran tiba.
  • Sekarang badanmu seperti tiang listrik.
  • Hidup di Jakarta itu tidak semuanya kebetulan seperti masuk ke sinetron.
  • Apa kau kurang tidur? wajahmu bak rembulan kesiangan.

Contoh 3 :

  • Rambut hitammu bak mayang yang terurai.
  • Kepala sekolah itu seperti seekor singa di hutan.
  • Mana berani aku menantangnya, pukulannya seperti samson.
  • Gaya berjalannya seperti putri solo.
  • Matanya indah seperti bintang kejora.
  • Bibirnya manis tapi omongannya seperti cabai rawit.
  • Pertolonganmu seperti oase di padang pasir.
  • Larinya seperti kuda.
  • Tangannya bagaikan baja.
  • Otaknya encer seperti air.
  • Dia pintar bak tukang sihir.
  • Kau akan cepat sakit kalau cara kerjamu seperti mesin begitu.
  • Sungguh indah memandang badannya, seksi bagaikan gitar.
  • Pikirannya seperti otak si kancil.
  • Senyumannya bagaikan embun pagi.

Contoh 4 :

  • Tingkah lakunya seperti ular kobra.
  • Wan cepat sekali berhitung seperti kalkulator.
  • Bagaimana aku tidak bangun, suaramu seperti petir.
  • Orang kota banyak yang bekerja seperti kelelawar.
  • Kalian berdua bagaikan amplop dan perangko.
  • Gila, pelari itu melesat seperti anak panah.
  • Kepolisian dibuat kebingungan menangkap buronan yang seperti belut itu.
  • Gerak geriknya seperti seekor kelinci.
  • Matanya bulat bagaikan bola pimpong.
  • Wajahnya bagaikan bulan purnama di malam hari.
  • Tingkah Pina saat bangun tidur bagaikan mayat hidup.
  • Kapan terakhir kali kau keramas? rambutmu seperti sapu ijuk.
  • Saat bertemu orangtuanya, ia bagai kerupuk yang disiram kuah lontong.
  • Kedua tetangga itu seperti anjing dengan kucing.
  • Perampok itu seperti kucing dibawakan lidi saat bertemu polisi.

Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.

Baca juga artikel yang terkait :