Majas Anafora

Posted on

Majas Anafora – Setelah membahas majas lainnya pada artikel sebelumnya, kali ini kita akan mengupas mengenai majas anafora. Mendengar majas ini sepertinya masih asing ditelinga kalian, bagi para pelajar sekolah jangan khawatir mengenai majas ini, diartikel ini akan dijabarkan secara rinci mengenai majas-majas, salah satunya majas anafora.

Majas Anafora

Majas (Gaya Bahasa) sendiri merupakan bahasa indah yang digunakan agar memperindah susunan kalimat demi terciptanya kesan imajinatif atau efek tertentu bagi si pembaca atau pendengar. Untuk itu marilah simak penjelasan dibawah ini

Pengertian

Kata “anafora”pun berasal dari bahasa Yunani Kuno “anaphore” yang artinya pengulangan tempat. Definis majas anafora adalah salah satu jenis majas (gaya bahasa) dengan ciri khas oleh pengulangan kata-kata pertama dari sebuah baris kalimat ataupun setelah tanda koma pada satu kalimat.

Pengulangan kata pada anafora dapat memberikan suatu makna penegasan. Lazimnya, majas metafora banyak ditemukan dalam puisi.

Adapula pengertian majas anafora menurut para ahli

  • Menurut Keraf, “majas anafora adalah suatu repetisi yang berbentuk pengulangan kata pertama pada tiap baris atau kalimat berikutnya”.
  • Menurut Ratna, “majas anafora adalah kata atau suatu kelompok kata yang diulang pada baris berikutnya”.

Contoh Penjelasannya

Contoh 1 :

Perkataan adalah cerminan hati, perkataan adalah curahan isi jiwa, perkataan adalah gambaran dari tinggat intelektualitas, dan perkataan adalah wujud dari derajat yang ada pada diri seseorang.

Rinciannya :

Pada kalimat di atas memuat majas anafora yang ditunjukkan dengan kata pada penggalan kata “Perkataan adalah” yang diungkapkan berkali-kali. Pengulangan kata juga dilakukan untuk melakukan penegasan terhadap maksud dan tujuan yang ingin diutarakan dalam kalimat.

Contoh 2 :

Bagaimana lagi agar aku bisa memenangkan hatimu, bagaaimana lagi cara agar kau bisa mengerti diriku, bagaimana lagi yang mesti kuperbuat agar kau menerima cintaku?

Rinciannya :

Pada kalimat di atas memuat majas anafora yang ditunjukkan pada pengulangan kata pada penggalan kalimat “Bagaimana lagi”. Pengulangan tersebut dimaksudkan untuk menegaskan maksud dan tujuan dari kalimat.

Contoh 3 :

Meski darah mengucur deras, meski peluh membanjiri tanah, meski raga ini tak lagi bernyawa, aku akan tetap menjaga dan mencintaimu.

Rinciannya :

Pada kalimat di atas memuat majas anafora yang ditunjukkan pada pengulangan kata “meski” yang diikuti oleh penggalan kalimat yang berbeda. Pengulangan kata itu bertujuan untuk menimbulkan kesan beserta menguatkan maksud, makna ataupun tujuan dari sebuah kalimat.

Contoh Kalimat

  1. Cintamu tak akan pernah hilang, cintamu tak akan pernah tergantikan, sungguh hanya cintamu yang ada di hatiku.
  2. Meskipun hujan badai, meskipun gempa dahsyat, meskipun dunia kiamat, aku tetap akan menunggumu disini.
  3. Wajahmu selalu membayangi duniaku, wajahmu selalu berkeliling dalam pikiranku, wajahmu adalah yang selalu kurindukan untuk dipandang.
  4. Sejak kepergianmu aku sendiri, sejak kehilanganmu aku merana, sejak itulah hidupku serasa hampa.
  5. Tahukah kau bahwa kaulah yang kucinta, tahukah kau bahwa cintaku begitu tulus, tahukah kau bahwa aku bersedia mati untukmu?
  6. Kehampaan dalam hatiku karena dirimu, kehampaan dalam diriku karena cintamu, kehampaan ini sunggunh membunuhku.
  7. Kasih Ibu sepanjang masa, kasih Ibu hingga akhir hayatnya, kasih Ibu tiada akhir.
  8. Kilauan harta tak sedikitpun dapat menggoyahkan imanku, kilauan harta tak akan meninggalkan prinsipku, kilauan harta hanyalah sebuah kefanaan semata.
  9. Pendidikan adalah jalan menuju sukses, pendidikan adalah jalan meningkatkan keimanan, pendidikan adalah hak semua orang.
  10. Jadilah baik agar dihargai, jadilah baik agar dihormati, jadilah baik agar disayangi Tuhan.
  11. Sedekahlah itu akan membuatmu menjadi kaya, sedekahlah itu merupakan salah satu obat hati terampuh, sedekahlah itu merupakan penolong sesama umat manusia.
  12. Berdoalah agar hidup menjadi lebih tenang, berdoalah agar keinginanmu dapat tercapai, berdoalah karena itu merupakan perwujudan kasih pada Tuhan.
  13. Kemana kau akan pergi, kemana kau akan membawanya, kemana akan kucarikan dirimu.
  14. Meski telah lelah tetap mencari, meski telah sulit tetap memberi, meski telah tak diberi terus mencari dimana hati nurani.
  15. Dibalik kata tersimpan suatu makna, dibalik makna tersimpan suatu maksud, dibalik maksud tersimpan suatu hasrat.

Demikianlah pembahasan artikel kali ini, semoga bermanfaat dan menjadi ilmu pengetahuan baru bagi para pembaca.

Baca juga artikel terkait lainnya :