Pranata Sosial

Posted on

Pranata Sosial – Adalah produk dari perjanjian komunitas yang ditetapkan untuk menerapkan sistem dan aturan nilai tertentu.

Definisi pranata atau lembaga sosial digambarkan sebagai upaya yang dilakuakan oleh kelembagaan dengan tujuan mewujudkan sekaligus mempertahankan sistem sosial. Karena itu, pranata sosial dapat disebut sebagai lembaga sosial atau instuisi sosial.

Bagaimana cara kerja standar dan sistem nilai di masyarakat? Caranya adalah dengan membuat lembaga, institusi atau pranata. Di Indonesia, misalnya, membangun keluarga menggunakan sistem nilai dan norma yang harus dinikahi pria dan wanita.

Karena itu, didirikan atau institusi tertentu yang terlibat dalam urusan matrimonial, seperti Kementerian Agama.Ini tidak berarti pada titik ini bahwa lembaga atau lembaga tidak ada tanpa aturan.

Standar dan nilai di dahulukan, kemudian sebuah agensi didirikan melalui perjanjian yang menangani bisnis seperti pernikahan. Jika tidak ada lembaga, dibentuk dengan kesepakatan.

Pengertian Pranata Sosial

pranata sosial

Secara sekilas, kita telah membahas makna dalam paragraf di atas. Di sini kita dapat mencoba untuk menentukan makna pranata sosial atau lembaga sosial.

Pranata sosial adalah lembaga atau badan sosial yang mengikuti perjanjian yang dibuat oleh anggota masyarakat untuk mengelola sistem sosial.

Ketika kita hidup dalam masyarakat, kita akan dihadapkan dengan nilai dan norma yang sudah mapan (ditetapkan). Bahkan nilai-nilai dan norma-norma masyarakat ada sebelum kita dilahirkan.

Sebagai contoh, kita dilahirkan di masyarakat Indonesia, yang percaya bahwa lebih baik menggunakan tangan kanan daripada tangan kiri saat meminta.

Contoh lain di desa Angin Ribut, bekerja sebagai pekerja imigran untuk mempromosikan mobilitas sosial. Pilihan lain, yaitu pendidikan, menjadi kurang populer.

Oleh karena itu, orang di desa tersebut lebih memilih untuk bekerja di Hong Kong daripada memilih pendidikan formal.

Ada lembaga yang mendukung kelanjutan sistem nilai, misalnya Kantor Bu Yeyen memudahkan bagi mereka yang ingin pergi ke Hong Kong. Institusi pendidikan kurang populer di desa ini.

Fungsi Pranata Sosial

Intinya, fungsi dari pranata sosial adalah untuk membuat semua anggota masyarakat sadar akan bagaimana mereka berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan norma-norma di masyarakat.

Kesadaran yang terwujud dalam perilaku ini diperlukan untuk menjaga harmoni sosial dan keberlanjutan sistem sosial.

Sosiolog, pakar konflik sosial, Robert K. Merton, mengidentifikasi dua fungsi kelembagaan atau instuisi sosial ketika mereka dibentuk, yaitu fungsi manifes dan fungsi laten. Menurutnya, lembaga sosial mempunyai kedua fungsi tersebut.

Fungsi manifes adalah fungsi yang diharapkan, berorientasi, dirancang, dan dimanifestasikan. Dalam arti tertentu, instuisi / lembaga sosial sengaja dibentuk guna kelancaran fungsi manifes.

Sementara fungsi laten adalah fungsi lain yang ada di luar perkiraan awal atau harapan. Misalnya, keluarga didirikan sebagai lembaga sosial melalui pernikahan. Pernikahan memiliki fungsi yang jelas, salah satunya adalah untuk ayah anak.

Tapi itu juga memiliki fungsi laten untuk membantu para lajang karena sindiran atau tekanan sosial. Dalam arti tertentu, para lajang tidak khawatir tentang ancaman karena mereka belum menikah.

Jenis & Contoh Pranata Sosial

Institusi sosial bervariasi dari satu tipe ke tipe lainnya. Saya akan menyebutkan sejumlah instuisi atau lembaga sosial yang sangat umum.

Beberapa di antaranya adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi dan lembaga agama. Kami akan membahas definisi ini secara berurutan.

1. Lembaga Keluarga

Adalah sistem nilai, norma dan perilaku dalam unit sosial yang disebut dengan keluarga. Setiap keluarga memiliki nilai dan aturan mereka.

Di Indonesia, misalnya, pernikahan adalah awal dari bisnis keluarga. Namun, di beberapa negara, tidak perlu menikah untuk memulai keluarga.

2. Lembaga Pendidikan

Yaitu sistem norma, nilai dan perilaku dalam pendidikan. Pendidikan yang dimaksud dikaitkan dengan pendidikan yang sifatnya formal seperti sekolah.

Sekolah merupakan sebuah institusi pendidikan sebab melibatkan proses sosialisasi nilai, perilaku, dan norma. Misalnya, sekolah mengajarkan kepada siswa dan siswi nya untuk waspada akan perilaku sopan terhadap orang tua.

3. Lembaga Ekonomi

Yaitu sistem sosial untuk memenuhi kebutuhan serta kemakmuran manusia. Peraturan ini mengandung/berisikan beberapa aturan untuk proses produksi, distribusi dan konsumsi.

Pasar, yang mana pasar ini bisa kita katakan sebagai contoh institusi ekonomi. Di beberapa tempat salah satunya seperti pasar, terdapat sistem nilai serta aturan yang mengatur proses ekonomi yang dilakukan.

4. Lembaga Agama

Yaitu sistem nilai serta norma yang berhubungan dengan kebenaran dan kepercayaan. Agama sebagai institusi sosial yang bisa dipahami dari adanya aturan transenden untuk mengatur manusia mengenai kehidupannya.

Sebagai contoh, dalam ajaran agama Islam diwajibkan bagi mereka untuk beribadah kepada Allah SWT lima kali dalam sehari.

Dengan demikian para pengikut agama Islam menjalankan perintah ini dengan percaya diri sesuai dengan ajaran agama mereka.

Seperti yang disebutkan sebelumnya, pranata sosial sangat berbeda. Ada kaitan erat antara institusi, nilai-nilai, norma dan regulasi sosial.

Pada dasarnya, lembaga atau institusi sosial dibentuk untuk mengelola sistem nilai dan norma yang mana orientasinya yaitu berfungsi sebagai sistem sosial.

Baca Juga :