Fungsi Manajemen

Posted on

Fungsi Manajemen – Yang paling sering dipelajari meliputi perencanaan, organisasi, sumber daya manusia, manajemen dan kontrol. Lima fungsi manajemen telah diusulkan oleh pakar manajemen Knoontz dan O’Donnel dan diterima secara luas, tetapi tentu saja bukan satu-satunya.

Menurut Luther Gullik, fungsi manajemen meliputi perencanaan, organisasi, sumber daya manusia, manajemen, koordinasi, komunikasi dan penganggaran.

Dalam ilmu manajemen, istilah-istilah umumnya digunakan dalam bahasa Inggris tanpa diterjemahkan sebagai berikut : perencanaan, organisasi, sumber daya manusia, manajemen, koordinasi, pelaporan dan laporan keuangan.

Menurut Henry Fayol, salah satu tokoh klasik dalam ilmu manajemen, manajemen berarti meramalkan, merencanakan, mengorganisir, memerintah dan mengendalikan.

Pada titik ini, menurut beberapa ahli, kami dapat menangkap versi berbeda dari fungsi manajemen.

Manajemen sering digambarkan sebagai proses sosial yang menyiratkan tanggung jawab untuk tujuan ekonomi dengan perencanaan dan aturan operasional yang efektif bagi perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu.

Untuk mencapai tujuan organisasi atau tujuan bersama, berbagai elemen bekerja sebagaimana mestinya.

Manajemen mencakup semua elemen organisasi yang dioptimalkan untuk fungsi tersebut.

Seperti disebutkan di atas, posting blog ini menjelaskan fungsi manajemen Knoontz dan O’Donnel, karena ciri yang diusulkan telah diterima secara luas oleh para profesional dan peneliti. Kami akan membahas fungsi manajemen berikut ini :

Fungsi Manajemen

fungsi manajemen

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah fungsi dasar manajemen. Perencanaan melibatkan pengukuran hasil suatu tindakan yang belum dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang adil dari hasil yang ingin dicapai.

Knoontz menggambarkan perencanaan sebagai keputusan yang dibuat sebelum tindakan yang sebenarnya diambil.

Keputusan tersebut mencakup apa yang harus dilakukan kapan dan bagaimana. Rencanakan jembatan antara kami dan posisi masa depan kami.

Dengan pemahaman ini kita dapat memahami perencanaan sebagai upaya sistematis untuk mencapai tujuan yang dirancang semula.

Pada dasarnya, perencanaan tidak hanya memasukkan apa yang ingin Anda lakukan, tetapi juga apa yang tidak boleh atau tidak boleh Anda lakukan.

Oleh karena itu, perencanaan merencanakan dan mengantisipasi risiko yang dapat terjadi untuk mencapai tujuan yang direncanakan.

2. Organisasi (Organizing)

Organisasi mencakup tindakan pengaturan yang melibatkan sumber daya manusia, fisik, dan keuangan untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai tujuan bersama.

Henry Fayol percaya bahwa organisasi adalah bisnis, sehingga semua elemen seperti bahan baku, input, modal, dan sumber daya manusia berguna dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Organisasi selalu melibatkan sumber daya manusia dan non-manusia seperti mesin dan teknologi.

Proses organisasi meliputi: mengidentifikasi kegiatan, mengklasifikasikan kegiatan, menetapkan tugas, wewenang dan pelimpahan tanggung jawab, wewenang dan tanggung jawab koordinasi.

Ketika kita menentukan kegiatan apa yang dilakukan, dengan menekankan siapa orang yang tepat, siapa yang memiliki wewenang untuk mengendalikan dan bertanggung jawab, kita sebenarnya mengatur sesuatu. Organisasi dapat dianggap sebagai tindakan pengisian ulang.

3. SDM (Staffing)

Peran sumber daya manusia adalah memposisikan sumber daya manusia dalam struktur organisasi untuk mempertahankan keterlibatan manusia dalam organisasi.

Pentingnya SDM dalam manajemen dibuktikan sebagai teknologi berkembang secara signifikan di Era Industri.

Dipercayai bahwa perkembangan teknologi membuat perilaku manusia dalam organisasi menjadi lebih kompleks.

Bisnis meningkat karena proses produksi, yang menggunakan teknologi, membutuhkan pemantauan dan kontrol peran orang.

Tujuan utama staf adalah untuk menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Karenanya, meritokrasi adalah prinsip staf yang paling ideal.

Koontz dan O’Donnel menyatakan bahwa kepemimpinan dalam bentuk personel menyiratkan integrasi manusia ke dalam struktur organisasi melalui seleksi yang tepat dan efisien.

Selain itu, staf mencakup pengembangan pribadi melalui pelatihan, evaluasi kinerja, promosi dan transfer.

4. Arahan (Directing)

Fungsi arah adalah bagian dari fungsi manajemen yang memobilisasi metode organisasi untuk bekerja secara efisien dan mencapai tujuan organisasi.

Mengarahkan adalah fungsi kepemimpinan yang terkait langsung dengan tindakan seseorang.

Beberapa elemen yang dapat didefinisikan sebagai arahan meliputi: pengawasan, motivasi, kepemimpinan dan pendidikan.

Jika perencanaan, organisasi dan staf masih diisi dengan elemen persiapan, arahan adalah rencana aksi setelah perencanaan.

Pengawasan berarti mengelola, mengarahkan, dan mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.

Motivasi berarti terlibat dengan atau tanpa insentif, menginspirasi dan mendorong seseorang.

Kepemimpinan dapat diartikan sebagai suatu proses di mana manajer atau manajer mengarahkan pekerjaan staf ke arah yang diinginkan.

Komunikasi adalah proses mentransfer informasi, pengalaman dan pendapat dari satu orang ke orang lain.

5. Kontrol (Controlling)

Fungsi kontrol melibatkan mengukur hasil dari hasil yang diperoleh sesuai dengan standar yang ditentukan atau tidak.

Tujuan audit adalah untuk menetapkan bahwa semua kegiatan yang dilakukan memenuhi standar atau tidak.

Di sini kita dapat memahami bahwa kontrol berada dalam fase terakhir dari proses manajemen.

Kontrol, menurut pakar manajemen Theo Haimann, adalah untuk memeriksa apakah kemajuan berjalan sesuai harapan atau menyimpang. Jika kemajuan tidak mengarah ke tujuan, peringkat diperlukan.

Fase kontrol termasuk menentukan standar kinerja, mengukur kinerja aktual, membandingkan kinerja aktual dengan standar untuk mengidentifikasi perbedaan, dan kemudian mengambil tindakan korektif.

Baca Juga :