Siklus Batuan

Posted on

Siklus Batuan – Apakah kalian tahu tentang bagaimana adanya batuan?? atau sekedar mengerti tentang terjadi batu yang ada disekitar kita?? Berikut ini, saya akan menjelaskan tentang bagaimana proses terjadi batuan, dari pengertiannya, proses, serta siklusnya.

Pengertian

Siklus Batuan merupakan suatu siklus atau proses yang di dalamnya terdapat penjelasan tentang hubungan antar semua batuan yang menyusun dataran bumi.

Siklus ini bisa berlangsung dengan waktu yang berbeda – beda. Selain itu, siklus inipun dapat berproses dengan cepat maupun lambat.

Bahkan, siklus batuan bisa berlangsung selama jutaan tahun, tergantung dari jenis – jenis batuan yang mengalami perubahannya.

Satu – satunya planet di tata surya, dimana makhluk hidup dapat berkembang adalah bumi yang di dalamnya terdapat substansi kimia sendiri, namun dengan jumlah yang terbatas.

Semua elemen yang ada di bumi, tidak akan pernah dimusnahkan ataupun diciptakan oleh siapapun yang ada di dalamnya.

Elemen – elemen itu memiliki jumlah yang tetap, hanya akan mengalami perubahan dan terus menyebar ke penjuru bumi.

Perubahan dan penyebaran yang dialami, akan terjadi dari waktu ke waktu. Tentu hal ini, akan menjalani proses daur atau siklus pada batuan.

Tidak hanya itu, bumi juga akan menjalani daur hidrologi, fosfor dan oksigen serta daur yang lainnya.

Baca Juga : Konsep Geografi

Pengertian dari siklus batuan yang lainnya, ialah suatu proses dalam perubahan magma yang telah membeku karena efek cuaca sehingga menimbulkan batuan yang lain.

Artinya batuan lain, seperti batuan sedimen, batuan beku, serta batuan metamorf yang akan kembali menjadi magma.

Sebelumnya, kita harus tahu bahwa magma merupakan gabungan dari batuan cair dan semi cair yang terletak di permukaan bumi.

Magma sendiri memiliki 4 bagian, yaitu lelehan yang ada di dasar permukaan dan sangat panas, kristalisasi dari lelehan, batuan padat dan gas yang sudah larut.

Sebagian juga mengartikan, bahwa siklus batuan ialah konsep dalam bidang geologi yang paling dasar.

Konsep ini tentunya, menjelaskan tentang perubahan 3 batuan utama, yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf.

Teori tentang siklus ini muncul di sekitar abad ke-18 yang ada kaitannya dengan James Hutton, yang kita kenal sebagai Bapak Geologi.

James Hutton menjelaskan bahwa semua elemen di bumi memiliki sebuah keteraturan, sehingga akan kembali ke bentuk yang semula.

Kemudian, di tahun 1950an, muncul J. Tuzo Wilson yang membawa konsep batuan berbasis tektonik piring.

Proses Batuan

siklus batuan
gambar siklus batuan

Merupakan sebuah komponen tak hidup atau abiotik dalam sebuah ekosistem dan keberadaanya dapat menghadirkan keanekaragaman manfaat.

Selain itu, batuan juga berperan penting dalam proses pembangunan bangunan, seperti gedung, sekolah, rumah, dan lain sebagainya.

Berikut ini adalah penjelasan lengkap tentang siklus batuan.

1. Kristalisasi Magma

Fase pertama pada batuan yaitu magma yang sudah mengkristal, dimana magma adalah sumber utama terjadinya batuan.

Biasanya, magma yang sudah membeku akan ditemukan di gunung – gunung berapi yang ada di bumi.

Ketika magma mengalami erupsi, maka magma yang ada di dalamnya akan keluar hingga menyemburkan sampai ke permukaan di sekitarnya, yang biasa disebut magma ekstrusif.

Sedangkan, magma yang erupsi namun belum sampai ke permukaan disebut dengan magma intrusif.

Magma yang telah keluar dan menuju ke permukaan bumi akan membeku yang kemudian akan berubah menjadi sebuah batuan beku. Biasanya, magma akan mudah dijumpai di sekitar lempengan bumi atau di sekelilingnya.

2. Pelapukan

Proses pelapukan adalah proses batuan yang kedua, dimana batuan beku tadi akan mengalami proses pelapukan.

Hal ini, terjadi karena berlangsungnya waktu yang dipengaruhi oleh berbagai hal.

Namun, yang paling mempengaruhi dari pelapukan ini yaitu cuaca, seperti panas matahari, hujan dan angin serta gejala alam lainnya.

Dengan perubahan cuaca seperti itu, maka yang akan mengalami proses pelapukan tercepat ialah batuan ekstrusif.

Alasannya dikarenakan, bahwa batuan ekstrusif yang berada di permukaan bumi akan lebih sering terpapar sinar matahari, angin dan gejala alam yang lain.

Proses ini, disebabkan karena aktifitas fisik dan kimia yang dihasilkan antara interaksi angin, air dan organisme tertentu.

Sedangkan bagi batuan instrusik juga akan mengalami proses pelapukan, apabila nantinya akan terangkat ke permukaan.

Baca Juga : Letak Astronomis Indonesia

3. Erosi

Adalah suatu proses pengikisan benda padat atau batuan yang diakibatkan dari interaksi air, hujan, udara dan es.

Pada siklus batuan, erosi akan berlangsung setelah mengalami pengangkatan untuk batuan intrusif, kemudian proses pelapukan untuk batuan ekstrusif.

Dalam proses erosi, akan dibantu oleh elemen air yang menyingkirkan material hasil pelapukan ke area lainnya.

4. Pengendapan

Semua material yang dibawa oleh air ke area lainnya, akan berkumpul pada sebuah tempat yang terjadi selama terus menerus.

Kemudian semua material tersebut, akan mengendap dan seiring berjalannya waktu akan semakin menambah jumlahnya hingga menimbulkan tumpukan material.

Material yang bertumpuk dan mengendap tersebut, akan berubah mengeras atau menjadi keras.

5. Pembentukkan Sedimen

Hasil dari tumpukan – tumpukan tersebut akan mengeras, lalu akan membentuk sebuah batuan jenis baru yang dinamakan dengan batuan sedimen.

Ketika batuan sedimen muda telah terbentuk, maka batuan tersebut akan mengubur batuan sedimen yang lama.

Lalu, ketika ada air atau elemen lain masuk, maka butiran batuan sedimen akan semakin terikat lebih erat lagi antara yang satu dengan yang lainnya.

6. Batuan Metamorf

Batuan sedimen yang sebenarnya memiliki letak yang sama dengan batuan intrusif yakni di bawah permukaan bumi atau tidak nampak di permukaan bumi.

Batuan tersebut akan mengalami proses pengangkatan kemudian batuan akan terkubur semakin dalam lagi, sehingga mempengaruhi tekanan dan energi panas di bumi menjadi meningkat.

Dari terbentuknya siklus tersebut, maka batuan sedimen akan berubah menjadi batuan metamorf.

7. Magma

Setelah proses – proses sebelumnya terjadi, maka pada akhirnya saat proses metamorf, batuan akan kembali menjadi magma.

Magma yang telah beku, lalu mengalami pelapukan yang akan diikuti dengan erosi serta pengendapan, sehingga akan terbentuk sedimen dan metamorf.

Semua proses diatas adalah proses batuan yang kita kenal dengan siklus batuan dari magma menjadi magma kembali.

Setelah batuan mengalami enam proses di atas, pada akhirnya batuan metamorf akan kembali berubah menjadi magma. Magma yang membeku lalu mengalami pelapukan diikuti dengan erosi dan pengendapan hingga terbentuknya sedimen dan metamorf. Keenam proses di atas ialah proses siklus batuan yang mana pada akhirnya magma akan kembali berubah menjadi magma.

Siklus Batuan Beku

siklus batuan beku

Siklus ini terjadi sama dengan kristalisasi magma yang telah saya jelaskan diatas.

Magma yang biasanya ada di sekitar batas lempengan bumi akan keluar ketika gunung berapi mengalami proses erupsi yang kemudian akan membeku.

Saat magma yang membeku inilah proses kristalisasi magma akan terjadi dan dapat berlangsung di permukaan bumi atau di kerak bumi.

Contoh batuan yang berada di permukaan atau batuan ekstrusif yaitu batuan andesit dan batuan basal.

Sedangkan untuk contoh batuan yang ada di kerak bumi atau batuan intrusif yaitu batuan diorit dan batuan granit.

Batuan intrusif yang membeku di kerak bumi, proses kristalisasi terjadi di bawah permukaan bumi.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang Siklus Batuan, semoga dapat menambah wawasan kita semua.